KOMPAS.com – Rektor Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI) M. Solehuddin, meminta wisudawan UPI Gelombang III 2020 menjaga nama baik almamater serta menjadi penyebar, pencari, dan pengamal ilmu agar dapat berkontribusi pada kemajuan pendidikan serta pembangunan bangsa.
“Persoalan guru tidaklah sederhana, melainkan saling terkait antarsatu sistem dengan sistem lainnya dan bergerak secara sistemik,” kata Solehuddin, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hal tersebut dikatakan Solehuddin, saat memberi sambutan dalam Upacara Wisuda UPI Gelombang III 2020, yang dilakukan secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring), dari Gedung Ahmad Sanusi, Selasa (13/10/2020).
Lebih lanjut, Solehuddin menjelaskan, dalam sistem pembinaan guru yang profesional, semua komponen sistem harus berkontribusi sesuai fungsi masing-masing.
Jadi, tidak ada institusi yang dapat dipersalahkan atau merasa paling berjasa dalam mencapai pendidikan bermutu.
Baca juga: Sumbang Pemikiran untuk Pembangunan Pendidikan Indonesia, UPI Kukuhkan 8 Guru Besar
Dalam sistem tata kelola guru nasional, lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) sendiri bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan prajabatan untuk menghasilkan guru pemula.
Hal tersebut berguna untuk memasok jumlah guru pemula sesuai kebutuhan serta kompetensi yang berlaku.
Tak lupa, pada kesempatan tersebut, Solehuddin mengucapkan selamat kepada 4.273 wisudawan yang terdiri dari 228 orang lulusan diploma (D-3), 3.587 orang lulusan sarajana (S-1), 367 orang lulusan magister (S-2), dan 91 orang lulusan doktor (S-3).
“Semoga wisudawan mendapat limpahan rahmat dan karunia-Nya. Rasa syukur dan kebahagiaan harus tetap hadir dalam diri kita dan keluarga walaupun kondisi wisuda saat ini berbeda. Seraya kita berdoa semoga pandemi Covid-19 ini segera hilang,” kata Solehuddin.
Baca juga: Dukung Kebijakan Pelayanan Publik Pemerintah, UPI Diapresiasi Kemendikbud
Kemudian, Solehuddin juga memberi penghargaan kepada lulusan terbaik masing-masing jenjang.
Mereka yaitu Rina Heryani dari jenjang doktor program studi ( prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana dengan indeks prestasi kumulatif ( IPK) 3,99, serta Try Hikmawan dari jenjang Magister (S2) prodi Manajemen Sekolah Pascasarjana dengan IPK 3,98.
Ada pula Rivaldi Indra Hapidzin dari jenjang sarjana prodi Pendidikan Seni Tari FPSD dengan IPK 3,95, serta Juan Andrian dari jenjang diploma prodi Survey Pemetaan dan Informasi Geografis FPIPS dengan IPK 3,76.
Ucapan selamat dan penghargaan juga Solehuddin sampaikan kepada lulusan terbaik berdasarkan fakultas.
Adapun penerimanya antara lain Kinanti Dwi Palupi dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP dengan IPK 3,93, Thoriq Abdul Aziz dari prodi Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS dengan IPK 3,93, serta Meisya Mustika Fazrin dari prodi Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS dengan IPK 3,91.
Baca juga: Tim LENTERA Prodi Pendidikan Multimedia UPI Juarai LIDM 2020 Divisi 3
Kemudian ada Nadia Mubarokah dari prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam FPMIPA dengan IPK 3,93, Sintia Wulandari dari prodi Pendidikan Tata Boga FPTK dengan IPK 3,90.
Aini Dewi Monica dari prodi Ilmu Keolahragaan FPOK dengan IPK 3,84, dan Nadia Amira dari prodi Pendidikan Akuntansi FPEB dengan IPK 3,9.
Kemudian Rivaldi Indra Hapidzin dari prodi Pendidikan Seni Tari FPSD dengan IPK 3,95, Try Hikmawan dari prodi Manajemen jenjang Magister (S2) SPS UPI dengan IPK 3,98, dan Rina Heryani dari prodi Pendidikan Bahasa Indonesia jenjang Doktor (S3) SPS dengan IPK 3,99.
Penghargaan diberikan pula kepada Ummu Hani Mariam dari prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Cibiru dengan IPK 3,69.
Lalu Yogi Slamet dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani UPI Kampus Sumedang dengan IPK 3,92, serta Pitria dari prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Purwakarta dengan IPK 3,75.
Entang Yuliandari dari prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Tasikmalaya dengan IPK 3,88 serta Ai Susilawati dari prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UPI Kampus Serang dengan IPK 3,87 juga mendapat penghargaan yang sama.
Baca juga: Lewat TVUPI, UPI akan Suguhkan Digital School dan Smart Campus
Meski terkesan meriah, jumlah prosesi dan peserta kegiatan upacara wisuda luring tetap dibatasi. Penyelenggaraannya juga mengikuti peraturan, ketentuan, serta standar protokol kesehatan Pemerintah Republik Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Adapun kebijakan dan standar protokol yang diterapkan antara lain rapid test untuk peserta yang hadir dalam ruangan, mencuci tangan, serta menggunakan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.
Peserta luring sendiri terdiri dari Solehuddin, 2 orang majelis wali amanat, 2 orang senat akademik, 2 orang Dewan Guru Besar, 4 orang wakil rektor, 8 orang dekan fakultas, direktur pascasarjana, 5 orang direktur kampus daerah, dan ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM).
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Majelis Wali Amanat UPI Idrus Affandi pun turut berpesan kepada wisudawan mengenai upaya mencapai kebaikan bersama.
Baca juga: Wabah Corona, UPI Berikan Pengganti Kuota Internet hingga Rp 200.000
“Kita harus dapat merumuskan gagasan baru yang diperlukan untuk mencapai kebaikan bersama. Nilai atau prestasi akademik tentu menjadi bekal untuk berkarier, tapi proses di luar kampus lebih penting,” kata Idrus.
Idrus pun berharap, semua wisudawan menjadi kesatria yang jujur dan adil.
“Mampu membangun dan bahu-membahu menyatukan bangsa dari semua perbedaan,” kata Idrus.
Sementara itu, Ketua Senat Akademik Didi Suryadi mengajak para wisudawan untuk mengembangkan diri di lingkungan masyarakat, terutama pada masa sulit seperti saat ini.
Baca juga: Masuk Bilik Steril Disemprot Tak Basah, Dosen UPI Pakai Teknologi Ini
“Alumni UPI harus ingat bahwa dengan proses pembelajaran, manusia dapat selalu berkembang. Para alumni berada di garis terdepan peningkatan nilai-nilai kehidupan,” kata Idrus.