Sering Beda Opini? Berikut Tips Kompak Mengasuh Anak dengan Kakek-Nenek

Dwi Nur Hayati
Kompas.com - Jumat, 27 Mei 2022
Ilustrasi keluargashutterstock Ilustrasi keluarga

KOMPAS.com - Kakek dan nenek seringkali masih memiliki peran krusial dan pengaruh kuat pada dinamika keluarga, khususnya dalam pengasuhan anak.

Pengaruh tersebut dapat berdampak besar jika kakek dan nenek tinggal bersama anak dan cucu mereka.

Seiring dengan penelitian dan perubahan zaman, tak jarang, pola pengasuhan yang terus berkembang menjadi sumber konflik antara kakek-nenek dan orangtua anak.

Salah satu contoh pola asuh yang bisa menjadi sumber konflik adalah dalam prosedur pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

Baca juga: Ini 3 Jenis Pola Asuh Orangtua, Salah Satunya Otoriter

Hal tersebut dibenarkan oleh Senior Early Childhood and Education Development (ECED) Specialist Tanoto Foundation, Fitriana Herarti.

Ia menjelaskan, ada beberapa contoh konflik dalam prosedur pemberian makan bayi dan anak (PMBA).

“Misalnya, dalam prosedur pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Orangtua sudah terpapar informasi bahwa bayi usia 0-6 bulan hanya boleh mengonsumsi air susu ibu (ASI),” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Akan tetapi, lanjut dia, berdasarkan pengalaman kakek dan nenek, usia bayi di atas dua bulan perlu diberi tambahan pisang yang disisir atau nasi dilumatkan agar bayi kenyang dan tidak mudah menangis.

Baca juga: 7 Cara Pengasuhan Anak yang Dilakukan Orangtua Sebelum Ada Internet

Perbedaan cara pengasuhan tersebut, kata Fitriana, dapat menjadi penyebab pertengkaran sehari-hari. Apabila terus berlanjut, maka dapat membuat seluruh anggota keluarga merasa tidak nyaman.

“Di sisi lain, mungkin juga terjadi situasi di mana orangtua menggantungkan sepenuhnya pengasuhan anak mereka kepada kakek dan nenek,” ucapnya.

Agar anak mendapatkan pola pengasuhan yang seimbang, berikut beberapa tips untuk kakek-nenek dan orangtua dalam menjalankan pengasuhan bersama.

Baca juga: Intuitive Parenting, Cara Pengasuhan Alternatif di Era Pandemi

1. Orangtua

Pertama, diskusikan dan sepakati bagaimana kakek dan nenek akan terlibat dalam pengasuhan cucu mereka.

Kedua, terbuka untuk menerima saran atau nasehat kakek dan nenek. Apabila orangtua memutuskan untuk tidak menggunakan saran ini, pastikan untuk menyampaikan alasannya secara baik-baik.

Ketiga, melibatkan kakek dan nenek dalam pengasuhan bermanfaat untuk melatih anak agar dapat memahami dunia yang lebih besar, tak hanya interaksi dengan orangtua.

Keempat, jika ada perbedaan cara pengasuhan, bicarakan dengan kakek dan nenek dalam situasi khusus dan tenang. Hindari sikap menegur kakek dan nenek di depan anak.

Baca juga: Sinopsis Parental Guidance, Perjuangan Kakek dan Nenek Merawat Cucu

Kelima, harus lebih peka terhadap kesehatan dan berkurangnya tenaga kakek - nenek untuk mengasuh.

Keenam, hargai kebutuhan kakek dan nenek yang juga berhak memiliki ‘kehidupannya’ sendiri. Hal ini harus diterapkan jika kakek dan nenek tidak ingin selalu “dibebani” oleh peran-peran pengasuhan seumur hidup mereka.

2. Kakek dan nenek

Pertama, bersedia terbuka dan mencoba berbagai pengetahuan pengasuhan terbaru.

Kedua, hindari perselisihan atau menegur orangtua di hadapan cucu, atau membela cucu saat ia dalam didikan orangtua.

Baca juga: Andmesh Kamaleng Bersyukur Dapat Didikan Orangtua dengan Keterbatasan Ekonomi

Ketiga, sepakati dengan orangtua tentang peran pengasuhan yang dilakukan oleh kakek dan nenek.

Keempat, tunjukkan cinta dan hargai otoritas orangtua, terutama saat di hadapan cucu.

Kelima, harus lebih lapang hati saat anak yang telah menjadi orangtua tidak menggunakan saran atau nasehat yang diberikan kakek dan nenek. Cukup terima dan hargai alasan yang diberikan.

“Seiring perkembangan zaman, orang tua perlu mendapatkan pengetahuan mengenai parenting dan pola asuh dari sumber-sumber yang kredibel seperti melalui website SIGAP di sigap.tanotofoundation.org yang memuat beragam artikel terkait pengasuhan dan pendidikan anak usia dini,” pungkas Fitriana.

Baca juga: Pentingnya Mindful Parenting dan Cara Menerapkannya

Adapun untuk memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) setiap 29 Mei, Tanoto Foundation mengajak masyarakat guna mendorong keselarasan pola pengasuhan antara orangtua dengan kakek-nenek demi mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

HLUN merupakan bentuk apresiasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia). Seiring bertambahnya usia dan kemampuan fisik yang berkurang, lansia masih tetap berdaya dalam memberikan kontribusi bagi keluarga dan masyarakat.

 

PenulisDwi Nur Hayati
EditorMikhael Gewati
Terkini Lainnya
Bantu Perangi Stunting, Tanoto Foundation Raih Penghargaan Mitra Kerja BKKBN
Bantu Perangi Stunting, Tanoto Foundation Raih Penghargaan Mitra Kerja BKKBN
Tanoto Foundation
Berperan Turunkan Stunting, TPK Paparkan Kendala Penanganan Stunting di Indonesia
Berperan Turunkan Stunting, TPK Paparkan Kendala Penanganan Stunting di Indonesia
Tanoto Foundation
Pentingnya Penerapan Positive Parenting, Bantu Orangtua Didik Anak Jadi Lebih Baik
Pentingnya Penerapan Positive Parenting, Bantu Orangtua Didik Anak Jadi Lebih Baik
Tanoto Foundation
Ibu Punya Peran Penting dalam Mencegah Stunting
Ibu Punya Peran Penting dalam Mencegah Stunting
Tanoto Foundation
Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Layanan Digital untuk Cegah Stunting
Pemprov DKI Jakarta Optimalkan Layanan Digital untuk Cegah Stunting
Tanoto Foundation
Gandeng UNICEF Indonesia, Tanoto Foundation Gelontorkan Rp 33,5 Miliar untuk Turunkan Stunting
Gandeng UNICEF Indonesia, Tanoto Foundation Gelontorkan Rp 33,5 Miliar untuk Turunkan Stunting
Tanoto Foundation
BKKBN Gandeng Tanoto Foundation dan Mitra Lain untuk Bantu Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia
BKKBN Gandeng Tanoto Foundation dan Mitra Lain untuk Bantu Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Indonesia
Tanoto Foundation
Webinar Generasi Bebas Stunting: Manajemen Data Kunci Kebijakan Penurunan Stunting
Webinar Generasi Bebas Stunting: Manajemen Data Kunci Kebijakan Penurunan Stunting
Tanoto Foundation
Targetkan Stunting Turun 12 Persen pada 2026, Pemprov Sulut Fokus di 15 Kabupaten/Kota
Targetkan Stunting Turun 12 Persen pada 2026, Pemprov Sulut Fokus di 15 Kabupaten/Kota
Tanoto Foundation
7 Cara Kenalkan Literasi kepada Anak Usia Dini Sesuai Tahap Perkembangan
7 Cara Kenalkan Literasi kepada Anak Usia Dini Sesuai Tahap Perkembangan
Tanoto Foundation
Tekan Stunting, Kemensos dan Tanoto Foundation Latih 14.621 Pendamping Sosial PKH
Tekan Stunting, Kemensos dan Tanoto Foundation Latih 14.621 Pendamping Sosial PKH
Tanoto Foundation
Rumah Anak SIGAP Bantu Penurunan Stunting di Jateng, Ganjar Beri Apresiasi untuk Tanoto Foundation
Rumah Anak SIGAP Bantu Penurunan Stunting di Jateng, Ganjar Beri Apresiasi untuk Tanoto Foundation
Tanoto Foundation
Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, Tanoto Foundation Gelar Webinar Nasional
Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, Tanoto Foundation Gelar Webinar Nasional
Tanoto Foundation
Bolehkah Calistung Jadi Syarat Masuk SD? Dosen Ini Berikan Penjelasan
Bolehkah Calistung Jadi Syarat Masuk SD? Dosen Ini Berikan Penjelasan
Tanoto Foundation
Tekan Masalah Stunting di Indonesia, Bank Dunia Didukung Berbagai Lembaga Luncurkan Buku
Tekan Masalah Stunting di Indonesia, Bank Dunia Didukung Berbagai Lembaga Luncurkan Buku
Tanoto Foundation