KOMPAS.com- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk (BCA), dan Yayasan Bakti Barito meluncurkan program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) yang di implementasikan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI) di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Program PASTI mendukung target pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, sekitar 21,6 persen bayi lima tahun (balita) di Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan kognitif, kesehatan, serta produktivitas pada masa mendatang.
Adapun PASTI dilaksanakan karena selaras dengan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia yang berada di bawah koordinasi BKKBN.
PASTI telah dijalankan di 8 kabupaten di 4 provinsi, yakni Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, dan Kabupaten Kupang dan Kabuparen Sumba Barat Daya, Provinsi Kalimantan Barat.
Baca juga: Tanoto Foundation Salurkan Beasiswa Teladan 2023, Beri Bantuan Pendidikan
Target implementasi PASTI pada 2026 dapat dijalankan di 16 kabupaten di 4 provinsi tersebut.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo mengatakan, perhatian USAID, Tanoto Foundation, PT AMMAN, BCA, Yayasan Bakti Barito, dan WVI sangat penting karena peran pemerintah dalam menangani stunting terbatas, yakni hanya sekitar 30 persen saja.
Pasalnya, kemampuan pemerintah untuk menangani stunting saat ini hanya 30 persen saja.
"Kami harap, melalui pendekatan yang strategis dan edukasi yang masyarakat dapat menjadi kunci sukses di tengah kesadaran dan pemahaman masyarakat yang rendah terkait stunting," kata dr Hasto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/12/2023).
Untuk diketahui, PASTI di implementasikan melalui 3 pendekatan, yakni intervensi gizi, peningkatan kesadaran terhadap stunting, dan penguatan lembaga pemangku kepentingan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Baca juga: Ingatkan Pentingnya PAUD, Tanoto Foundation, UI dan Kementerian PPN/Bappenas Gelar Symposium on ECED
Chief of Party PASTI WVI Maria Adrijanti mengatakan, langkah pertama adalah intervensi gizi terpadu berbasis konteks lokal untuk keluarga berisiko stunting, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Kedua, peningkatan kesadaran terkait stunting bagi remaja dan calon pengantin. Ketiga, melalui penguatan kelembagaan pemangku kepentingan melalui TPPS dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan," jelas Maria.
Oleh karena itu, implementasi PASTI diharapkan dapat berkontribusi dalam menjembatani celah yang signifikan pada upaya percepatan penurunan stunting di provinsi target.
Sementara itu, Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen menjelaskan, kemitraan lintas sektor dilakukan dengan melibatkan sejumlah lembaga, sektor swasta, dan masyarakat.
"Seperti PASTI, yang dimanfaatkan untuk sumber daya dan penerapan praktik terbaik berbasis bukti untuk mendukung penurunan stunting di Indonesia," ucap Jeff.
Senada dengan Jeff, Head of Policy and Advocacy Tanoto Eddy Henry mengatakan, kemitraan merupakan faktor kunci dalam penurunan angka stunting.
Baca juga: Aktif Bantu Penurunan Stunting, Tanoto Foundation Terima Penghargaan dari Marruf Amin
"Kolaborasi expertuse dan resource dari masing-masing pihak bertujuan agar implementasi program tepat sasaran dan efektif, sehingga dapat menghasilkan dampak yang lebih optimal dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia," tutur Eddy.
Vice President Social Impact AMMAN Priyo Pramono menyebut, AMMAN menjadi salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia yang bersinergi secara aktif mengatasi isu mendasar terkait kesehatan, salah satunya stunting.
"Kami harap kontribusi kami dapat memperluas jangkauan dari program intervensi stunting bersama para mitra guna mendapat pengetahuan mengenai penerapan strategi yang efektif di berbagai konteks," jelas Priyo.
Employee Value Proposition (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility PT BCA Tbk Hera F Haryn menyampaikan komitmen serupa terkait kontribusi perusahaan dalam meningkatkan kualitas masyarakat.
Baca juga: Cegah Stunting di Kota Semarang, Tanoto Foundation Hadirkan Rumah Anak SIGAP
"Melalui program Bakti BCA, kami mempertegas komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui edukasi pencegahan stunting dan gizi sehat. Kami harap, PASTI dapat mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi Indonesia. Pendekatan proaktif PASTI sebagai upaya untuk membina sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas secara komprehensif sejak dini," tandas Hera.
Program PASTI merupakan program kemitraan BKKBN bersama USAID, Tanoto Foundation, PT AMMAN, PT BCA Tbk, dan Yayasan Bakti Barito yang di implementasikan oleh WVI sebagai implementor utama.
Program ini mendukung akselerasi percepatan penurunan stunting di 4 provinsi di Indonesia, yakni Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
PASTI dicanangkan hingga 2025 melalui pendekatan strategis di berbagai tingkat, seperti remaja, calon pengantin (catin), keluarga, dan pihak terkait.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program PASTI, silakan mengunjungi laman berikut.
Baca juga: Bantu Penurunan Stunting lewat Buku dan e-Learning, Tanoto Foundation Dapat Apresiasi dari BKKBN