KOMPAS.com - Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mengembangkan potensi terbaik dirinya.
Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981, meyakini bahwa pendidikan berkualitas dapat mempercepat kesetaraan peluang.
Tanoto Foundation mendukung pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan implementasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI).
Hal itu tercermin dalam program-program Tanoto Foundation yang mendukung pelaksanaan lima pilar Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting (StraNas Stunting).
Pilar-pilar itu, yakni Pilar 2 tentang Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pilar 3 tentang Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Pusat, Daerah, dan Desa.
Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Banyumas Gandeng Tanoto Foundation Hadirkan Rumah Anak Sigap
Untuk diketahui, program percepatan penurunan stunting merupakan salah satu bentuk komitmen Tanoto Foundation untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada masa depan.
Dalam pelaksanaannya, Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi internasional, perguruan tinggi, sektor swasta, organisasi non-pemerintah, dan media.
Bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Tanoto Foundation mendukung pelaksanaan berbagai program dan kegiatan percepatan penurunan stunting berbasis keluarga, seperti Program Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Stunting (BKB Emas), Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK ), Forum Nasional Stunting, dan Kampanye Perubahan Perilaku.
Tanoto juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) meningkatkan keterampilan komunikasi bagi para pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dalam menyampaikan pemahaman dan pencegahan stunting di sesi Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
Baca juga: Bantu Penurunan Stunting lewat Buku dan e-Learning, Tanoto Foundation Dapat Apresiasi dari BKKBN
Selain itu, Tanoto Foundation menjadi donor perintis dalam World Bank Multi Donor Trust Fund (MDTF) for Indonesia Human Capital Acceleration (IHCA) untuk mendukung program Investing in Nutrition and Early Years (INEY).
Tanoto Foundation bekerja sama pula dengan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dalam program Komunikasi Perubahan Perilaku Sosial untuk Pencegahan Stunting.
Bersama Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan beberapa mitra donor lainnya, Tanoto Foundation menginisiasi program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) untuk memperbaiki status gizi di empat provinsi prioritas stunting.
Tanoto Foundation juga mendukung Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menjalankan program penanganan stunting melalui Comprehensive and Integrated Action (CINTA) di Nusa Tenggara TImur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bekerja sama dengan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, Tanoto Foundation mendukung pengembangan program studi perguruan tinggi berdasarkan hasil penelitian tematik mengenai stunting.
Baca juga: Bantu Perangi Stunting, Tanoto Foundation Raih Penghargaan Mitra Kerja BKKBN
Tanoto Foundation bersama SMERU juga melakukan riset pemetaan status gizi dengan metode small area estimation (SAE) dan penelitian perubahan perilaku sosial dengan pendekatan desain berbasis masyarakat (DBM) bersama Alive and Thrive.
Atas peran dan kontribusi sebagai mitra pemerintah Indonesia dalam program percepatan penurunan stunting, Tanoto Foundation mendapatkan penghargaan dari Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) KH Ma’ruf Amin.
Penghargaan itu diterima langsung oleh Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting yang diadakan di Istana Wakil Presiden RI, Jumat (6/10/2023).
Inge mengatakan, penghargaan tersebut merupakan sebuah kebanggaan bagi Tanoto Foundation.
Baca juga: Pemprov Sulsel, Tanoto, dan UNICEF Luncurkan Buku Percepatan Penurunan Stunting
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia. Penghargaan ini menjadi penyemangat kami untuk terus melakukan berbagai program yang tepat sasaran,” ujarnya.
Inge berharap, akan ada semakin banyak kolaborasi antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah sehingga tercipta generasi bangsa Indonesia bebas stunting pada masa mendatang.
Adapun Sekretariat Wakil Presiden mengadakan Rakornas Percepatan Penurunan Stunting untuk mengevaluasi pelaksanaan dan kemajuan program percepatan penurunan stunting.
Rakornas itu juga bertujuan mendapatkan pembelajaran dari capaian yang diperoleh sebagai masukan untuk merumuskan aksi nyata dalam mengejar target prevalensi stunting 14 persen pada 2024.