KOMPAS.com - Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) adalah pembangunan yang bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif untuk menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.
SDGs adalah isu penting dan merupakan salah satu fokus utama Asean Accounting Education Workgroup (AAEW) yang selalu dibahas menjadi topik untuk memecahkan masalah dalam isu-isu yang ada.
Untuk mengembangkan kepedulian para generasi muda dengan SDGs, Asean Accounting Education Workgroup (AAEW) mengadakan acara Kompetisi ASEAN Future Sustainable Leaders (A-FSL) 2023.
A-FSL 2023 adalah sebuah kompetisi video online dengan peserta kelompok pelajar dari sekolah dan perguruan tinggi, atau junior dan senior, akan berkompetisi dalam kategorinya masing-masing untuk menyampaikan ide yang akan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Seperti Ini Drone Ambulans Gagasan Inovasi Mahasiswa Itera
Dalam kompetisi tersebut, para peserta akan menyampaikan gagasan mereka tentang isu-isu multidisiplin soal SDGs Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
A-FSL 2023 merupakan produk kolaborasi antara Panitia Nasional A-FSL Indonesia dari berbagai universitas dan ASEAN Accounting Education Workgroup (AAEW).
Pada 2023, Universitas Terbuka (UT) melalui delegasi Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) berkontribusi sebagai panitia bersama untuk mendukung dan melaksanakan kegiatan tersebut.
Baca juga: Jamin Kualitas Akademik sebagai PTN-BH, FEB dan FHISIP UT Ajukan Akreditasi Internasional FIBAA
Adapun tuan rumah untuk regional Indonesia diamanatkan kepada Universitas Warmadewa (Unwar), Denpasar, Bali.
Kompetisi A-FSL 2023 dilaksanakan selama dua hari mulai dari Senin (9/10/2023) sampai Selasa (10/10/2023).
Selain kompetisi A-FSL, dilaksanakan juga pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan skala internasional untuk pendampingan dan program kerja ke depan dalam hal Mengembangkan Ekosistem Desa Adat Kedonganan, Bali, sebagai Destinasi Wisata Internasional.
Dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman untuk perjanjian kerja sama antara committee member baru menjadi anggota Asosiasi AAEW.
Baca juga: Asosiasi Pinjol Minta Biaya Pinjaman 0,4 Persen Tidak Turun
Sebagai informasi, pada hari pertama dan kedua acara dihadiri oleh seluruh panitia bersama para universitas committee member, baik secara luring maupun daring.
Adapun pihak yang hadir dalam kegiatan secara luring, yaitu Ketua Yayasan Kesejahteraan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Provinsi Bali Doktorandus (Drs) A A Gede Oka Wisnumurti, Rektor Unwar Profesor (Prof) Doktor (Dr) Insinyur (Ir) I Gde Suranaya Pandit, Dekan FEB Unwar Dr I Made Sara.
Kemudian, juga hadir Sekretaris AAEW Dr Sekar Mayangsari, Perwakilan Kantor Sekretariat AAEW Region Indonesia Dr M M Nanny Dewi Tanzil, Ketua Pelaksana A-FSL Region Indonesia Dr Meily Surianti, Wakil Dekan Bidang Akademik FEB Universitas Jember (Unej) Siti Maria Wardayati.
Turut hadir Dosen FEB Universitas Padjadjaran (Unpad) Saskia Salmana, Dosen Program Akuntansi FEB UT Sila Ninin Wisnantiasri, Dosen Program Akuntansi FEB UT Yudhi Prasetiyo, dan para undangan pimpinan beserta staf universitas committee member AAEW region Indonesia secara luring maupun daring.
Baca juga: Kabut Asap Selimuti Bangka Belitung, Sekolah Daring Dipersiapkan
Kompetisi A-FSL juga diikuti dari peserta kalangan siswa sekolah menengah atas (SMA) sampai perguruan tinggi.
Dalam kesempatan tersebut, peserta ikut membahas, mengkampanyekan, dan menyosialisasikan pentingnya SDGs dalam bentuk video yang sebagian besar mengangkat tema pembangunan untuk menjaga kualitas lingkungan hidup.
Kegiatan hari kedua
Kemudian pada hari kedua, para peserta A-FSL dan universitas committee member AAEW melakukan PKM pada Pengembangan Ekosistem Hutan Mangroves, di Desa Adat Kedonganan, Bali, sebagai Destinasi Wisata Internasional.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta dipandu dan dimoderatori oleh Ketua LPPM Unwar dan para pakar lingkungan hidup hutan mangrove, yaitu Prof Dr Drs I Wayan Wesna Astara, Dr I Wayan Mertha, dan Bapak I Wayan selaku pengelola lingkungan dan peneliti hutan mangrove di Desa Adat Kedonganan.
Baca juga: UPDATE Status Gunung Slamet, Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diminta Tidak Panik
Dalam acara pengabdian kepada masyarakat internasional itu juga diikuti para mahasiswa dan turis dari mancanegara.
Kegiatan PKM Internasional memberikan kesempatan bagi para universitas committee member yang hadir secara langsung untuk menanggapi serta mematangkan project ke depan dalam hal pengelolaan dan pengembangan desa wisata hutan mangroves.
Pada kegiatan tersebut, Dosen Program Akuntansi FEB UT Sila Ninin Wisnantiasri mengatakan bahwa UT telah menempuh perjalanan panjang dalam konservasi mangrove.
“Kami mendukung upaya rehabilitasi dan memperbaiki ekosistem mangrove. Kami menanam ratusan ribu pohon bakau di seluruh Indonesia. Beberapa tahun lalu, UT melakukan pembibitan bibit mangrove di Pesisir Pantai Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali,” ujarnya selaku perwakilan UT.
Selain itu, lanjut Sila, UT berkolaborasi dengan masyarakat setempat dan sejumlah pihak, mulai dari pemerintah daerah (pemda), Dinas Kelautan dan Kehutanan Kabupaten Jembrana, Yayasan Kanopi Indonesia, Kelompok Tani (Poktan) Lindung Segara Tanjung Pasir, dan Yapeka.
Baca juga: Tingkatkan Produksi Tembakau, Jekek Serahkan Bantuan Mesin Multi Komoditas kepada 16 Poktan
Ia mengungkapkan bahwa UT dengan sejumlah pihak tersebut melakukan penanaman 10.000 bibit pohon bakau.
“UT akan mengambil peran aktif dalam upaya mencapai tujuan SDGs sebagaimana kami sebutkan dalam rencana strategis UT, khususnya di FEB,” imbuh Sila.
Setelah kegiatan tersebut, lanjutnya, UT melanjutkan agenda seremonial penandatanganan kerja sama dengan AAEW.
Kerja sama tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi lebih erat agar semakin kompak dalam membahas isu soal bidang ekonomi secara luas dan mendukung upaya peningkatan dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.
Pada kesempatan sakral tersebut, UT disambut baik menjadi bagian dari keanggotaan asosiasi AAEW oleh Presiden AAEW Prof Dr Rozainun Haji Abdul Aziz.
Baca juga: Prodi Manajemen FEB Ukrida Raih Akreditasi Unggul
Tak lupa, Dekan FEB UT Dr Meirani Harsasi juga memberikan welcome speech secara daring kepada Presiden AAEW, para universitas committee member, dan peserta yang hadir secara luring di Ruang Serbaguna FEB Unwar.
Tujuan dari SDGs adalah melestarikan alam dan menyejahterakan masyarakat global. SDGs menempatkan ruang publik sebagai sasaran utama dalam pembangunan global.
Ruang terbuka publik termasuk dalam Sustainable Cities and Communities karena ruang tersebut ditujukan untuk mengakomodir aktivitas, keinginan, dan minat pengguna, menciptakan hubungan antara ruang dan manusia, serta menjadi pusat kota untuk mendukung perwujudan kota yang berkelanjutan.
Baca juga: Rapor SDGs Indonesia 2023: Skor Naik Tipis, Peringkat 75 dari 166 Negara
Dengan melihat tujuan SDGs tersebut, AAEW dan UT mempunyai visi yang sama ke depannya.
Demi mencapai tujuan itu, UT juga berkontribusi pada kelompok kerja melalui diskusi dan mengkaji isu-isu terkait perekonomian di banyak bidang.