KOMPAS.com - Dosen Teknologi Informasi James Cook University (JCU), Singapore Dr Randy Zhu mengatakan, data scientist memiliki peluang karier yang menjanjikan pada masa depan.
Sebagai profesional yang terlatih dalam menganalisis data, data scientist berpeluang tinggi untuk bekerja di luar bidang teknologi.
“Industri seperti kesehatan dan sektor publik mulai memahami pentingnya data science,” ujar Dr Zhu dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman Channelnewsasia.com, Rabu (31/5/2023).
Zhu mencontohkan, contoh penerapan data science dilakukan oleh perusahaan SingHealth dan SGInnovate. Kedua korporasi ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memperluas kemampuan perawatan kesehatan di Singapura lewat teknologi canggih.
Baca juga: Tren Lifestyle Healthcare dalam Perawatan Kesehatan
Pemanfaatan data science diterapkan lewat teknologi canggih. Hal ini kemudian diwujudkan dengan fokus pada investasi dalam kecerdasan buatan (AI) dan data analitis untuk memperkuat infrastruktur dan memperluas kapasitas.
“Selain itu, Smart Nation di Singapura telah mendorong pemerintah untuk mendukung pengembangan di bidang data science,” ucap Dr Zhu.
Sensor Smart Nation merupakan platform terintegrasi yang dibuat untuk mengumpulkan data-data penting yang selanjutnya akan dianalisis guna menciptakan solusi cerdas. Aplikasi ini kini digunakan untuk melacak penggunaan air dan menerapkan sistem deteksi tenggelam di kolam renang umum.
Di Indonesia, penerapan data science di bidang kesehatan ditemukan pada inovasi electronic health records (HER) atau dikenal dengan nama rekam medis elektronik (RME). Teknologi ini membantu mengelola data pasien secara real time dan merekam histori kesehatan pasien.
Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…
Dengan RME, pelayanan kesehatan bisa diberikan secara tepat kepada pasien tanpa adanya medical error. Inovasi ini juga membantu proses manajemen rumah sakit dalam mencatat atau merekam informasi penting, seperti kunjungan dokter dan keakuratan pemberian perawatan, sehingga menghemat waktu dan biaya serta menghindari duplikasi data.
Pada Juli 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewajibkan setiap fasilitas kesehatan (faskes) untuk menerapkan RME melalui Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 24 Tahun 2022.
Pemerintah Indonesia sadar bahwa penggunaan rekam medis konvensional sudah tidak relevan lagi diterapkan pada era sekarang. Oleh karenanya, transformasi digital pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan untuk mempermudah kinerja tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.
Dr Zhu melanjutkan, selain berdampak terhadap masyarakat luas, data science memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif bagi kelompok-kelompok terpinggirkan dalam masyarakat.
Baca juga: 5 Poin Perubahan Positif RUU Sisdiknas untuk PAUD, Dikmen dan Dikdas
Ia mencontohkan, Kementerian Pembangunan Sosial dan Keluarga (MSF) Singapura menggunakan data untuk mempersonalisasi dan mendukung warga yang membutuhkan.
Pada awal pandemi Covid-19, kementerian bekerja sama dengan lembaga teknologi sektor publik, GovTech, mengumpulkan data warga saat mendistribusikan bantuan agar tepat sasaran.
"Banyak keputusan yang diinformasikan saat ini didukung oleh data dalam bidang-bidang seperti perawatan kesehatan dan pembuatan kebijakan. Ini berarti bahwa kita dapat memanfaatkan data untuk menjelajahi lebih dalam dalam bidang-bidang seperti dukungan sosial dan inklusivitas," kata Dr Zhu.
Baca juga: Ajarkan Anak Keberagaman dan Inklusivitas
Data science merupakan salah satu ilmu yang banyak dipelajari saat ini. Kebutuhan industri akan data scientist pun semakin populer.
Melansir Kompas.com, Senin (8/8/2022), Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa akan ada 17 juta pekerjaan baru di bidang teknologi dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan demikian, generasi muda saat ini perlu mempersiapkan kompetensi agar siap terjun di dunia profesional yang melek teknologi setidaknya pada 2024.
Erick juga menyebutkan, terdapat deretan pekerjaan lain yang paling banyak mencari calon praktisi data atau talenta digital masa depan, di antaranya data scientist, data analyst, spesialis artificial intelligence (AI), software and game developer, hingga big data analyst.
Baca juga: Meta Latih AI Pakai Posting Pengguna Facebook dan Instagram
Untuk mendukung ketersediaan SDM di bidang teknologi, Dr Zhu mengatakan, JCU, Singapore bisa membantu mahasiswa mempelajari data science yang berguna untuk kebutuhan dunia kerja. Kampus ini memastikan bahwa mahasiswa akan belajar hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan dan tren industri.
“Mahasiswa bisa mengikuti pembelajaran model berbasis trimester dari program gelar Bachelor of Science (BSc) selama dua tahun penuh di JCU, Singapore,” imbuh Dr Zhu.
Program tersebut, lanjut dia, melibatkan periode studi lebih singkat selama 10 minggu dibandingkan dengan model yang berlaku saat ini selama 13 minggu.
Menurut Dr Zhu, lulusan akan dapat lebih baik mengintegrasikan dan menerapkan sejumlah pengetahuan teoritis dan teknis yang koheren, termasuk konsep dan prinsip yang mendasar di bidang data science.
Baca juga: Perkuat Prodi Data Science, UBM Jalin Kerja Sama dengan Tiket.com
Tak hanya lulusan, kata dia, mahasiswa JCU, Singapore, juga dapat bekerja pada proyek-proyek dunia nyata, baik melalui penempatan profesional atau dalam mata kuliah capstone atau proyek akhir.
“Universitas bekerja dengan mitra industri untuk mendapatkan dan menyusun proyek-proyek dunia nyata sebagai penilaian dalam mata kuliah capstone,” jelas Dr Zhu.
Dr Zhu yakin bahwa saat ini adalah era yang tepat bagi data science untuk berkembang. Terlebih, ekosistem teknologi yang sudah matang akan menciptakan karier besar di bidang data science.
"Karya Anda dapat memengaruhi arah perusahaan atau kebijakan pemerintah berdasarkan wawasan yang dikumpulkan dari data," ucapnya.
Baca juga: Wawasan Kebangsaan: Pengertian, Peran, dan Contoh Penerapannya
Data science adalah bidang interdisipliner yang menggabungkan metode ilmiah, algoritma, dan analitika untuk menghasilkan nilai dari data mentah.
Menurut Dr Zhu, keindahan data science memiliki kemampuan mengubah data-data yang berguna untuk membentuk berbagai keputusan pada masa depan.
"Data science berkembang pesat karena sekarang kita memiliki data di sekitar kita, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Lewat data science, kita menyelam lebih dalam ke berbagai jenis data dan menggunakan analitika dan alat untuk memahaminya," katanya.
Dr Zhu mengungkapkan, data science muncul dalam aspek-aspek yang paling sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Pengertian dan Jenis-jenis Algoritma Sorting
Sebagai contoh, algoritma pada platform hiburan seperti YouTube dan Netflix memungkinkan penyedia layanan untuk menyampaikan konten yang disesuaikan guna meningkatkan konsumsi konten.
Selain itu, bagi banyak orang, penjual online dan platform e-commerce dapat memanfaatkan data pelanggan untuk memberikan saran produk dan menawarkan pengalaman lebih personal kepada para konsumen. Data juga dapat digunakan untuk meningkatkan layanan penjualan.
Menurutnya, data science dilengkapi dengan keterampilan teknis andal yang meliputi berbagai bidang, seperti analitika, statistik, dan machine learning.
Namun, tuntutan modern mengharuskan data scientist untuk menguasai berbagai teknik pemecahan masalah. Data scientist juga harus peka dalam menafsirkan dan memahami informasi.
Baca juga: Sumber Informasi Peluang Usaha: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya
Nilai sebenarnya dari data scientist terletak pada kemampuannya dalam menyampaikan informasi yang bisa dipahami secara mudah oleh khalayak ramai atau orang-orang awam di luar bidang tersebut.
"Ini bukan hanya tentang kemampuan untuk mengolah angka. Hal yang lebih penting, dapatkah Anda memberitahu apa arti angka-angka tersebut?" ujarnya.
Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University, Singapore melalui e-mail andrew.lim@jcu.edu.au.