KOMPAS.com - Siapa sangka, berbekal kesukaan pada makanan membuat Malvin Harsobisono mendaftar bekerja dan diterima di salah satu perusahaan ternama di industri makanan dan minuman, Indofood.
Dari terbiasa makan dengan porsi besar sejak kecil, kini dia memasarkan produk-produk Indofood sebagai Regional Sales Representative di kawasan Asia, seperti Asia Tenggara, Asia Timur Laut, hingga Asia Tengah.
“Tugas saya adalah mengembangkan bisnis Indofood di beberapa negara Asia, termasuk kegiatan pemasaran dan operasional. Segala aktivitas yang berhubungan dengan produk-produk Indofood di negara tersebut saya yang responsible,” katanya kepada Kompas.com, Senin (19/2/2024).
Saat ini, Malvin memonitor pengembangan consumer branded product (CBP) Indofood, salah satu produk tersebut adalah Indomie.
Selain karena suka kulineran, Malvin memilih bekerja di Indofood karena ingin menerapkan apa yang dia dapatkan selama kuliah Bachelor of Commerce di James Cook University (JCU), Singapore.
Baca juga: Founder Polki Indonesia Terapkan Ilmu dari JCU Singapore untuk Raih Impian Jadi Wirausaha
Setelah lulus, dia diterima sebagai Business Analyst di Indofood selama dua tahun dan menjadi Business Analyst Supervisor kurang lebih selama setahun, khususnya untuk bagian ekspor.
Malvin mengatakan, beberapa skill yang dia dapatkan di JCU, Singapore sangat berguna dalam perkembangan kariernya sekarang, seperti kemampuan membaca financial statement, cash flow, hingga menganalisis data.
“Salah satu skill yang dari awal masuk hingga sekarang terpakai itu critical thinking, mengolah data, menganalisis data, hingga menampilkan data,” jelasnya.
Jika business analyst membuat Malvin lebih banyak berkecimpung dengan pengolahan data, kini dia lebih banyak menggunakan kemampuan decision making yang juga didapatkannnya selama kuliah di JCU, Singapore.
Sebelum belajar di JCU, Singapore, Malvin sempat belajar selama kurang lebih empat tahun di Jepang guna memperlancar bahasa Jepangnya sekaligus mencicipi program studi (prodi) Biotechnology.
Kemudian, di JCU Singapore, dia memilih prodi Bachelor of Commerce karena ingin mencari prodi yang sesuai dan dengan pilihan lapangan pekerjaan lebih luas.
“Saya memilih JCU, Singapore karena universitas ini mendapatkan Edutrust STAR (akreditasi tingkat tinggi di Singapura), bisa lulus dalam dua tahun, dan dari kurikulumnya yang dipelajari lengkap dan terstruktur,” katanya.
Pria asal Jakarta itu menjelaskan, Bachelor of Commerce di JCU, Singapore mengajarkan tentang finance, accounting, hingga hukum.
Malvin mencontohkan, salah satu skill yang dia dapatkan adalah kemampuan bekerja dalam tim karena pada semester akhir ada banyak proyek yang mengharuskannya bisa bekerja dalam tim.
“Contohnya, kelompok ini kayak research tentang sebuah company. Kami melihat dari financial operations dan financial statement mereka bagaimana, ada juga pembelajaran kegiatan CSR dan lainnya,” paparnya.
Selain itu, Malvin memilih berfokus pada bidang Finance and Financial Management Services karena potensi aplikasi ilmu di dunia profesional lebih banyak.
Terkait perkuliahan di JCU, Singapore, dia menilai bahwa tenaga pengajar dan fasilitas yang diberikan memadai untuk mendukung proses belajar, terutama banyaknya ruang untuk berdiskusi bersama tim.
Salah satu dosen yang berkesan bagi Malvin adalah Dr. Thanh Nguyen. Dosen ini mengajarkan hal yang paling penting dari Finance and Financial Management.
“Cara mengajarnya cukup mudah dimengerti dan kalau kami tanya di luar kelas dia juga masih mau jawab,” katanya.
Tak kalah penting, Malvin mengatakan, fleksibilitas kebijakan JCU, Singapore dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19 juga sangat membantu dirinya dalam menuntut ilmu.
“Meskipun perkuliahan dilakukan secara online, pembelajaran, tugas-tugas, sampai ujian-ujian tetap saya dapatkan full dan tidak ada yang terhambat. Saya pun bisa lulus tepat waktu,” jelasnya.
Selain pengembangan akademik, Malvin juga merasa JCU, Singapore membekali perkembangan pribadi, seperti critical thinking dan kepercayaan diri.
Dia mencontohkan, menguasai materi kuliah dan berbagai latihan dan tugas presentasi dapat membantunya lebih percaya diri.
Belajar di Singapura dengan mahasiswa internasional, kata Malvin, membuatnya terpapar dengan cara bekerja dan berpikir dari orang dari berbagai negara.
“Karena sekarang saya bekerja untuk bagian ekspor, dengan eksposur itu saya sudah mendapat pelatihan atau terbiasa untuk berinteraksi dengan orang asing,” ungkapnya.
Malvin pun berpesan kepada para mahasiswa yang tertarik belajar prodi yang sama dengannya untuk tidak malu bertanya kepada dosen atau teman. Pasalnya, hal ini sangat membantunya dalam bekerja saat ini.
“Jangan lupa buat koneksi. Mumpung ini lingkungan internasional yang bisa banyak bertemu orang dari berbagai negara, ini dipergunakan,” pesannya.
Untuk prospek pekerjaan, Malvin mengatakan, Bachelor of Commerce menawarkan pilihan yang luas, seperti bidang marketing, sales, dan semua hal di bidang bisnis.
“Kalau mau bekerja di bidang bisnis, misalnya fast-moving consumer goods (FMCG), ekspor, dan lainnya itu sangat terpakai. Dunia bisnis itu kan jual beli, mau makan aja beli. Jadi, sangat luas dan pasti terpakai,” katanya.\
Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University, Singapore melalui e-mail andrew.lim@jcu.edu.au.