Dosen Psikologi JCU, Singapore Jelaskan Peran Orangtua dalam Memilih Jurusan Kuliah

Kompas.com - 15/02/2024, 13:00 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Pengajar Psikologi Klinis di James Cook University (JCU), Singapore Dr. Natasha Riard. DOK. James Cook University (JCU), Singapore Pengajar Psikologi Klinis di James Cook University (JCU), Singapore Dr. Natasha Riard.

KOMPAS.com - Orangtua terkadang mengatur dan menentukan berbagai keputusan hidup anak, termasuk dalam memilih program studi (prodi) di perguruan tinggi bahkan hingga menentukan karier.

Penentuan keputusan itu bisa dipengaruhi berbagai hal, seperti faktor keuangan, ekspektasi sosial, hingga keinginan anak yang tidak sesuai dengan aspirasi orangtua.

Untuk yang terakhir disebut, pengajar Psikologi Klinis di James Cook University (JCU), Singapore, Dr. Natasha Riard, memberikan catatan terkait keterlibatan orangtua dalam mengambil keputusan pada pilihan anak, khususnya saat memilih prodi.

Dia mengatakan, peran orangtua dalam memilih prodi sebaiknya sebagai fasilitator ketimbang meminta anak melakukan apa yang harus dikerjakan.

“Pemilihan prodi terjadi saat usia remaja. Ketika orangtua terlalu mengendalikan pilihan bagi anak, ini akan berpengaruh terhadap pengenalan identitas diri anak,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Lulus dari JCU Singapore, Alumni Asal Bali Ini Temukan Segudang Manfaat Psikologi

Ia mengatakan, terdapat tantangan unik dalam budaya keterikatan emosional antara anak dan orangtua, khususnya di Asia. Salah satunya adalah budaya yang memposisikan anak untuk selalu mengikuti petunjuk orangtua dan memenuhi ekspektasi orangtua.

“Ketika orangtua merasa tahu apa yang terbaik untuk anaknya, ini akan membuat orangtua susah dalam menoleransi keputusan berbeda sehingga kedua pihak akan mengalami stres,” ujarnya.

Dari beberapa kasus yang pernah dia tangani, anak-anak terkadang menyesal ketika mengikuti pilihan orangtua. Sebab, setelah memasuki dunia kerja, mereka merasa menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak disuka.

Mereka berharap bisa melakukan apa yang diinginkan, sekaligus menjaga hubungan baik dengan orangtua.

Dr. Natasha menambahkan, pola asuh yang ketat, khususnya terkait keberhasilan dan kegagalan anak, berdampak negatif dalam pengembangan diri anak, khususnya dalam mengambil keputusan.

Baca juga: Resah dengan Masalah Lingkungan, Alumnus JCU, Singapore Ini Bantu Perusahaan Kurangi Dampak Perubahan Iklim

“Anak bisa kesulitan membuat keputusan sendiri karena dia tidak percaya diri dalam mengambil keputusan dan selalu bergantung kepada orang lain,” jelasnya.

Memperhatikan kesehatan mental anak

Lebih lanjut, Dr. Natasha mengatakan, dalam ilmu psikologi terdapat attachment theory atau teori tentang keterikatan emosional antarmanusia, termasuk orangtua dengan anak. 

Hubungan keterterikatan emosional dalam keluarga terbentuk ketika orangtua menyediakan berbagai hal kepada anak hingga menjadi dewasa dan percaya diri untuk mengambil keputusan sendiri.

Dalam membangun hubungan itu, dia mengatakan, orangtua perlu mengedepankan mental well being anak melalui empat hal, yakni menerima anak apa adanya, memberikan mereka otonomi, memiliki harapan yang realistis, dan memiliki batasan yang rasional.

Terkait pemilihan prodi pada perguruan tinggi, dia mengatakan, orangtua dapat bersikap lebih terbuka dalam mendengarkan preferensi anak-anak. 

Baca juga: Ambil Double Major di JCU, Singapura, Pria Asal Tebing Tinggi Ini Ingin Wujudkan Mimpi Jadi Pebisnis Andal

“Jika orangtua tidak setuju pun, tetap dengarkan dan bersikap terbuka. Berikan kesempatan kenapa mereka memilih prodi dan apa arti prodi itu baginya untuk mencapai karier impiannya,” terangnya.

Psychology Clinic Manager di JCU, Singapore itu juga menekankan sikap memiliki harapan realistis kepada anak dan harapan orangtua itu sendiri.

“Orangtua bisa bertanya ‘apakah ini sesuatu yang secara realistis bisa dikerjakan anak saya’ ketimbang meminta anak melakukan apa yang mereka tidak sukai dan tidak capable melakukannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Natasha mengatakan, pelaksanaan empat hal utama untuk memenuhi kesehatan mental anak di atas akan berkembang ke arah yang lebih positif seiring dengan perubahan sosial dan perkembangan teknologi.

Dia mencontohkan, semakin terbukanya akses pendidikan di seluruh dunia dan banyaknya macam-macam prodi baru dapat memengaruhi anak dalam memilih prodi.

Baca juga: Kisah Sheryl Natasha, Lulusan James Cook University, Singapore yang Kini Bekerja di Amazon Web Services

Sejalan dengan itu, terbukanya berbagai informasi terkait prodi, seperti website universitas atau forum tertentu, juga dapat membantu orangtua lebih terbuka menerima pilihan anak. 

Di sisi lain, anak juga perlu memahami perspektif orangtua, seperti prodi atau pekerjaan tertentu yang dianggap membawa kesejahteraan oleh generasi mereka.

“Sampaikan bahwa mereka memahami perspektif orangtua, lalu jelaskan apa yang generasi sekarang anggap lebih penting,” katanya. 

Dr. Natasha menambahkan, orangtua perlu memahami bahwa sebagian anak membutuhkan bimbingan dalam menentukan pilihan dan sebagian lainnya tidak.

Salah satu hal yang bisa membantu memahami kondisi itu adalah mengedepankan gaya komunikasi yang tidak menghakimi.

Mantan Senior Psychologist di KK Women’s and Children Hospital Singapore itu mengatakan, kedua pihak akan memiliki banyak pendapat berbeda sehingga perlu disampaikan dengan cara yang tepat.

Baca juga: Lulusan S2 Manajemen Pariwisata dari James Cook University, Singapore Jawab Tantangan Bidang Tourism and Hospitality

“Orangtua dapat menunjukkan bahwa mereka khawatir, tetapi juga menghormati dan memberikan dukungan terhadap pilihan tersebut,” ujarnya.

Dr. Natasha mencontohkan, orangtua dapat mengawasi kegiatan anak, seperti bagaimana progres pembelajarannya, ketimbang mengontrolnya. 

Menurutnya, pemantauan itu dapat berguna untuk melihat apakah progres pembelajaran anak sejalan dengan prodi yang dipilih.

Konsultan di KidSTART Singapore Ltd itu menegaskan, kontrol paling jauh yang dapat diberikan orangtua adalah ketika anak ada di usia remaja atau sekolah menengah pertama (SMP). 

Dengan demikian, orangtua harus memberikan fondasi yang kuat sejak kecil. Sebab, pengaruh paling kuat setelah mereka remaja hingga dewasa adalah teman sebayanya.

“Dalam hal monitoring dan seiring dengan anak yang bertambah dewasa, orangtua perlu memosisikan diri sebagai sebagai fasilitator,” ungkapnya.

Dalam hal ini, kata dia, orangtua hanya menjadi pendengar dan memberikan dukungan ketika dibutuhkan, terutama untuk anak late teen atau young adults.

Baca juga: Kisah Lulusan JCU, Singapore yang Layani Jual Beli Properti dan Perusahaan dengan 50 Cabang di Indonesia

“Orangtua dapat berbicara dengan anak tentang masalah mereka dan bagaimana mereka menyelesaikannya, bukan terlibat langsung dengan menelepon sekolah atau kampus," ujarnya.

Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University, Singapore melalui e-mail andrew.lim@jcu.edu.au.

Terkini Lainnya
Lulusan Bachelor of Commerce JCU Singapore Ini Tumbuhkan Pasar Indofood di Kawasan Asia
Lulusan Bachelor of Commerce JCU Singapore Ini Tumbuhkan Pasar Indofood di Kawasan Asia
James Cook University
Dekan Internasional JCU Singapore Tekankan Pentingnya Keberlanjutan di Lingkup Universitas
Dekan Internasional JCU Singapore Tekankan Pentingnya Keberlanjutan di Lingkup Universitas
James Cook University
Selesai SMA Kelas 11, Mulai Bangku Kuliah dengan Pre-University Foundation Program
Selesai SMA Kelas 11, Mulai Bangku Kuliah dengan Pre-University Foundation Program
James Cook University
Founder Polki Indonesia Terapkan Ilmu dari JCU Singapore untuk Raih Impian Jadi Wirausaha
Founder Polki Indonesia Terapkan Ilmu dari JCU Singapore untuk Raih Impian Jadi Wirausaha
James Cook University
Hindari Pencurian Data Pribadi di Era Belanja Online, Dosen JCU Singapore Bagikan Tips Ini
Hindari Pencurian Data Pribadi di Era Belanja Online, Dosen JCU Singapore Bagikan Tips Ini
James Cook University
Berinvestasi dengan Bijak: Tips dan Strategi untuk Generasi Muda
Berinvestasi dengan Bijak: Tips dan Strategi untuk Generasi Muda
James Cook University
Lulus dari JCU Singapore, Alumni Asal Bali Ini Temukan Segudang Manfaat Psikologi
Lulus dari JCU Singapore, Alumni Asal Bali Ini Temukan Segudang Manfaat Psikologi
James Cook University
Kisah Lulusan JCU, Singapore yang Layani Jual Beli Properti dan Perusahaan dengan 50 Cabang di Indonesia
Kisah Lulusan JCU, Singapore yang Layani Jual Beli Properti dan Perusahaan dengan 50 Cabang di Indonesia
James Cook University
Gelar Pertemuan secara Hybrid, JCU Singapore Sambut Hangat Para Mahasiswa Baru beserta Keluarga
Gelar Pertemuan secara Hybrid, JCU Singapore Sambut Hangat Para Mahasiswa Baru beserta Keluarga
James Cook University
Serunya Reuni Alumni JCU Singapore, dari Nostalgia hingga Kolaborasi Bersama
Serunya Reuni Alumni JCU Singapore, dari Nostalgia hingga Kolaborasi Bersama
James Cook University
Ambil Double Major di JCU, Singapura, Pria Asal Tebing Tinggi Ini Ingin Wujudkan Mimpi Jadi Pebisnis Andal
Ambil Double Major di JCU, Singapura, Pria Asal Tebing Tinggi Ini Ingin Wujudkan Mimpi Jadi Pebisnis Andal
James Cook University
Data Scientist, Profesi dengan Peluang Karier Menjanjikan
Data Scientist, Profesi dengan Peluang Karier Menjanjikan
James Cook University
Resah dengan Masalah Lingkungan, Alumnus JCU, Singapore Ini Bantu Perusahaan Kurangi Dampak Perubahan Iklim
Resah dengan Masalah Lingkungan, Alumnus JCU, Singapore Ini Bantu Perusahaan Kurangi Dampak Perubahan Iklim
James Cook University
Tanda Tangani MoU, James Cook University dan UGM Kolaborasi di Bidang Pendidikan dan Penelitian
Tanda Tangani MoU, James Cook University dan UGM Kolaborasi di Bidang Pendidikan dan Penelitian
James Cook University
Bagikan artikel ini melalui
Oke