KOMPAS.com - Sosok Arlya Daffa Amira mungkin menjadi contoh nyata bahwa passion serta ketekunan dalam belajar dan mencoba bisa membuahkan hasil yang memuaskan.
Lulusan Master of Business Administration (MBA) dari James Cook University tersebut mengaku bahwa bekerja di sektor fast-moving consumer goods ( FMCG) menjadi suatu hal yang telah lama didambakan.
“Dari dulu memang sudah berkeinginan bekerja di dunia FMCG. Kebetulan, keluarga juga berkecimpung di dunia bisnis dan kuliah S1 dulu jurusan Teknik Bioproses, jadi memang ada arah ke industri (FMCG),” tutur Arlya saat wawancara bersama Kompas.com, Kamis (20/2/2025).
Merubah haluan dari jurusan teknik ke bisnis tentunya bukan perkara mudah. Namun, hal ini tidak menjadi hambatan bagi Arlya yang memang memiliki passion yang tinggi di bidang bisnis.
Terlebih, James Cook University menawarkan Postgraduate Qualifying Program (Business) selama satu trimester untuk memberikan fondasi bagi murid yang berasal dari jurusan non-bisnis sebelum memulai program MBA.
“James Cook University juga menjadi satu-satunya kampus swasta di Singapura yang punya sertifikasi Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB). Jadi, aku semakin mantap untuk memilih MBA di kampus ini,” ucap Arlya.
Ia mengaku bahwa menempuh pendidikan MBA di James Cook University sangat membantunya belajar banyak hal, utamanya bisnis dan FMCG. Contohnya, seperti research and development, business operation and management, marketing, hingga entrepreneurship.
“Kebetulan fokusnya aku mengambil Entrepreneurship, jadi materi-materi yang diberikan sangat practical dan berguna di dunia kerja,” ucap Arlya.
Hal lain yang menyenangkan dalam menempuh MBA di James Cook University, menurutnya, adalah pembelajaran tentang inovasi dan kepemimpinan. Program master di kampus ini membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat.
“Mahasiswa juga diasah untuk melakukan managerial thinking dan how to be a leader yang baik. Apa saja sih, seperti inovasi yang kompatibel dengan dunia digital sekarang ini,” cerita Arlya.
Tak hanya itu, ia menilai bahwa tugas-tugas praktik di MBA James Cook University mengajarkan hal-hal yang sangat relevan diterapkan dalam dunia bisnis dan kerja.
“Dulu ada tugas untuk membuat proyek yang anggotanya bukan hanya berasal dari Singapura saja, tetapi juga dari Indonesia, China, dan negara-negara lain. Kami berkolaborasi dan saling bertukar perspektif,” ucap Arlya.
Baca juga: Hebat, Lulusan James Cook University Ini Berperan dalam Pembuatan Kapal TNI AL, AD dan POLAIRUD
Berkat ketekunannya, Arlya pun berhasil mendaratkan kariernya sebagai Digital Media and Community Officer di L’Oreal Indonesia. Saat ini, dirinya dipercaya untuk mengurus brand YSL Beauty.
Tanggung jawab kerja yang dilakoninya, seperti mengembangkan strategi digital untuk meningkatkan brand awareness, loyalty, dan engagement.
“Aku juga mengelola digital campaign di berbagai platform media sosial. Ada juga campaign offline seperti butik dan kanal pemasaran resmi. Jadi kami kolaborasi dengan stakeholder mengenai brand YSL Beauty ini,” jelas Arlya.
Ia mengaku bahwa pekerjaan sebagai Digital Media and Community Officer merupakan hal menyenangkan untuk dilakoni.
Pasalnya, Arlya bisa berkreasi dan berinovasi dengan bebas. Contohnya, lewat berbagai campaign serta analisis data untuk menarik konsumen.
Baca juga: Tanda Tangani MoU, James Cook University dan UGM Kolaborasi di Bidang Pendidikan dan Penelitian
Meski demikian, bekerja di perusahaan dengan jenama besar di industri kecantikan dunia bukanlah tanpa tantangan.
Salah satu hal tersulit baginya adalah menjaga konsistensi brand. Pada era digital seperti sekarang, sebuah brand harus bisa konsisten dalam menghadapi perubahan tren yang begitu cepat dan masif.
“Dari kita itu harus bisa putar otak untuk bikin campaign yang relevan dan menarik di tengah pasar beauty and wellness yang semakin pesat. Namun, hal ini juga membuat aku tertantang, sih, karena kita juga harus rutin melakukan market research dan memantau tren di media sosial, serta membuat inovasi atau kreasi baru,” jelas Arlya.
Setelah merasakan bekerja di industri beauty and wellness, ia mengaku bahwa industri ini berkembang sangat cepat, terlebih di tengah teknologi yang semakin maju.
“Makanya, data analytics sangat diperlukan dalam industri ini. Tren kecantikan juga udah mulai berkembang, karena merambah ke sustainability dan personalized products,” ungkap Arlya.
Ia mengaku optimistis bahwa industri beauty and wellness akan semakin kreatif dan inovatif ke depannya.
“Enggak hanya fokus pada estetika saja, tetapi juga lebih bisa memperlihatkan kesehatan kulit, lebih sustainable, dan punya nilai sosial yang berbeda,” ucap Arlya.
Arlya mengaku bahwa pembelajaran dan bekal ilmu dari James Cook University sangat membantunya berkembang di dunia kerja.
Banyak ilmu dari kuliah, seperti data analytics, managerial thinking, marketing, strategic management consumer, hingga market analysis, yang sangat membantunya dalam bekerja saat ini.
Baca juga: Internasionalisasi Pembelajaran, UK Petra Kolaborasi dengan James Cook University, Singapore
Setelah menempuh pendidikan MBA di James Cook University, Arlya menyadari bahwa dirinya ternyata bisa membuat rencana bisnis dari nol, karena memang sudah diajarkan merencanakan bisnis, mulai dari brandstorming ide, riset pasar, strategi bisnis dan marketing, hingga pembuatan proposal bisnis.
“(Ilmunya) berguna sekali diaplikasikan di dunia kerja. Kalau dulu bikin proposal diserahkan kepada dosen, sekarang ke investor. Hal ini mengajarkan aku pentingnya kolaborasi, kreativitas, dan pengambilan keputusan berbasis data,” ucapnya.
Arlya berujar, selain practical skills yang berguna di lingkungan kerja, James Cook University juga menawarkan lingkungan belajar yang menyenangkan.
Ia menilai, fasilitas belajar yang disediakan di kampus sangat mendukung aktivitas mahasiswa atau akademisi untuk belajar. Perpustakaan dan ruang belajar juga nyaman dan modern.
“Ada lounge yang bisa dipakai mahasiswa untuk berdiskusi. Ada akses ke banyak jurnal internasional yang sangat memudahkan kita untuk riset. Para pengajarnya juga sangat terbuka untuk diskusi dan menjawab pertanyaan,” papar Arlya.
Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University melalui email andrew.lim@jcu.edu.au. (Editor: Dwi Nur Hayati)