Lewat Playground of Mataram, Sekolah Cikal Ajak Anak Didik Cintai Budaya Bangsa

Kompas.com - 06/06/2023, 15:42 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Playground of Mataram jadi cara Sekolah Cikal ajak anak didik mencintai budaya bangsa.KOMPAS.com/HOTRIA MARIANA Playground of Mataram jadi cara Sekolah Cikal ajak anak didik mencintai budaya bangsa.

JAKARTA, KOMPAS.comSekolah Cikal menyelenggarakan Playground of Mataram di Ciputra Artpreneur, Jakarta, mulai Jumat (2/6/2023) hingga Sabtu (3/6/2023).

Penyelenggaraan pergelaran seni dan budaya sekaligus selebrasi pembelajaran tersebut melibatkan ratusan murid, mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) Sekolah Cikal Lebak Bulus dan Amri Setu; Jakarta, serta Cikal Serpong; Kota Tangerang. Mereka terlibat sebagai penampil dan kru produksi.

Pelaksanaan Playground of Mataram di masing-masing hari terbagi menjadi tiga sesi. Salah satunya, pementasan teater oleh murid sekolah menengah pertama (SMP) dan SMA sebagai puncak acara.

Adapun pementasan teater hari pertama mengambil judul “Gitaswarga Bumiswara” yang dibawakan oleh murid SMP dan SMA Sekolah Cikal Lebak Bulus dalam bahasa Inggris.

Pertunjukan tersebut menceritakan Sultan Mangkujagad yang berambisi menaklukkan pohon kalpataru di Desa Swargaloka untuk mendapatkan kekuatan. Cerita ini pun dimainkan begitu apik oleh para pemainnya. Mereka berakting dengan penuh penghayatan sehingga tak hanya menghibur, tetapi juga pesan dan nilai moral tersampaikan kepada penonton.

Baca juga: 3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal

Pementasan teater Gitaswarga Bumiswara kian menarik karena lagu-lagu dan musik-musik pengiringnya merupakan hasil aransemen murid-murid Sekolah Cikal Lebak Bulus.

Salah satu contoh kreativitas itu terlihat pada lagu “Cublak-cublak Suweng”. Lagu asal daerah Jawa Tengah ini diaransemen menjadi rock. Meski begitu, unsur orisinalitasnya, yakni gending-gending Jawa, tetap terjaga sehingga terdengar unik di telinga.

Pertunjukan makin sempurna berkat lantunan suara merdu dari tim paduan suara dan atraksi tarian-tarian kreatif. Belum lagi dengan kostum-kostum modis hasil desain para murid.

Tak pelak jika acara berdurasi 2,5 jam itu dibanjiri tepuk tangan meriah dari para penonton yang terdiri atas orangtua murid, undangan, dan masyarakat umum ketika usai. Bahkan, tak sedikit yang memberikan standing applause. Apalagi, mengingat acara tersebut benar-benar dikerjakan secara mandiri oleh murid-murid Sekolah Cikal.

Salah satu orangtua murid, Yenny Wahid, mengapresiasi Sekolah Cikal atas penyelenggaraan Playground of Mataram. Sebab, baginya, menanamkan kebudayaan Indonesia pada anak-anak penting.

Baca juga: 4 Peran Guru BK bagi Gen Z di Sekolah Cikal, dari Fasilitasi Pemilihan Jurusan hingga Layanan Responsif

“Anak itu perlu mengenal budaya karena ia hidup dalam komunitas yang berbudaya. Kalau anak tidak kenal dengan budaya di negara tempat ia tinggal, ia tidak bisa menempatkan diri dalam dunia yang global yang sangat terbuka arus informasinya,” ujarnya kepada Kompas, Jumat.

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) itu mengaku sempat khawatir anaknya terlepas dari budaya Nusantara. Ini mengingat, Sekolah Cikal menganut kurikulum internasional. Belum lagi, budaya asing kini menggempur Indonesia.

Namun, lanjutnya, Sekolah Cikal mampu memberikan solusi. Meski menganut kurikulum internasional, sekolah tetap mampu menanamkan dan memperkuat kecintaan peserta didik akan budaya dan adat Indonesia.

“Orangtua pun akan semakin mudah dalam mengenalkan nilai-nilai budaya dan adat Indonesia kepada anak di rumah,” imbuhnya.

Apresiasi Yenny terhadap penyelenggaraan Playground of Mataram juga didasari kemampuan murid-murid yang terlibat.

Baca juga: 5 Keunggulan Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Swasta Berbasis Kompetensi dan Pendekatan Personalisasi

“Anak-anak usia segini bisa membuat produksi yang luar biasa sekali. Jadi, ini membuat kami para orangtua bangga. Kita lihat banyak sekali talenta-talenta muda,” ucapnya.

Apresiasi juga datang dari pegiat otomotif kenamaan, Fitra Eri. Ia turut menyekolahkan sang anak, Farrel Raffelyno, di Sekolah Cikal.

Baginya, Playground of Mataram merupakan acara yang sangat menarik dan positif karena memadukan teknologi dan budaya Indonesia. Kreativitas ini diharapkan dapat membuat budaya Nusantara semakin dikenal, apalagi bahasa pengantar selama pertunjukan menggunakan bahasa Inggris.

“Jadi, tidak hanya audiens Indonesia yang mengerti, tapi juga audiens dari luar negeri. Saya rasa itu bisa meluaskan jangkauan dari budaya Indonesia,” katanya.

Selain itu, Fitra juga merasa bahwa Playground of Mataram menjadi wadah yang tepat bagi anak untuk belajar kreatif dan berkolaborasi.

“Playground seperti ini membutuhkan kerja sama dari seluruh peserta. Saya rasa kami orangtua patut berbangga atas apa yang dilakukan oleh anak-anak kami hari ini. Terima kasih untuk Cikal yang telah mewadahi kreativitas anak-anak kami. Tidak hanya belajar bagaimana bekerja sama untuk menghasilkan sebuah karya, tapi juga melestarikan budaya Indonesia,” tuturnya.

Baca juga: Lahirkan Pribadi Unggul Masa Depan, Sekolah Cikal Terapkan Pendidikan Berbasis Kompetensi

Sekilas Playground of Mataram

Playground of Mataram merupakan bagian dari Playground of Cikal yang rutin digelar setiap tahun sejak 2009. Hanya saja, program ini sempat hiatus selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19.

Selain diadakan di Jakarta, Playground of Mataram juga digelar di Sekolah Cikal di kota lain. Sebut saja, Sekolah Cikal Bandung dengan judul “The Adventures of Timun Emas” dan dimainkan oleh murid prasekolah dan TK.

Selanjutnya, di Sekolah Cikal Surabaya dengan judul teater “Baswara” yang dimainkan oleh murid dari seluruh jenjang pendidikan, yakni pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, SMP, dan SMA.

Secara garis besar, penyelenggaraan Playground of Cikal terdiri atas tiga pilar, yaitu seni dan budaya (arts and culture), donasi (charity), dan pertunjukkan dan pameran karya hasil belajar anak (learning showcase).

Selain itu, setiap tahunnya, acara tersebut selalu mengambil nama daerah di Indonesia sebagai tajuk besarnya. Keputusan ini menyesuaikan dengan program-program pemerintah.

Baca juga: Tak Berorientasi Nilai, Ini Cara Sekolah Cikal Asah Kompetensi Murid

Pemilihan Mataram sendiri menjadi refleksi impian dan semangat Sekolah Cikal dalam mendukung pengembangan literasi di sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Utamanya, di Jepara, Surakarta, Pekalongan, dan Rembang.

Upaya itu merupakan salah satu bukti realisasi kompetensi 5 Bintang Cikal, yaitu menjadi warga dunia yang berdaya untuk mewujudkan masyarakat berkeadilan, berkelanjutan, dan damai (empowering members of just, sustainable and peaceful global society).

Dalam mengembangkan literasi di sekolah di empat daerah tersebut, Yayasan Cikal menggandeng platform penggalangan dana, Kitabisa.com. Lewat kerja sama ini, keduanya melakukan pengumpulan donasi dari rangkaian pelelangan dan pembelian karya-karya murid Cikal selama penyelenggaraan Playground of Mataram.

Selain untuk menumbuhkan keterikatan yang baik dengan budaya Indonesia, Playground of Cikal, termasuk Playground of Mataram, juga menjadi bukti kemampuan dan keterampilan murid-murid selama mengikuti pembelajaran di sekolah.

Adapun keterampilan tersebut di antaranya kerja sama, kepemimpinan, manajemen waktu, negosiasi, dan pengambilan keputusan.

Baca juga: Keseruan Kelulusan Drive Thru ala Sekolah Cikal, Ajang Melepas Rindu

“Kemampuan menulis naskah, mengaransemen musik, berakting, mendesain kostum untuk Playground of Mataram juga menjadi bukti kompetensi murid-murid Cikal,” kata Kepala SMP dan SMA Sekolah Cikal, Ranny Iranasari Kartabrata.

Bahkan, saat konsep Playground of Mataram mengalami perubahan beberapa kali mendekati waktu pelaksanaan. Hal tersebut dapat teratasi dengan baik. Sebab, menurut Ranny, murid-murid Cikal pada dasarnya merupakan anak-anak yang cepat beradaptasi dengan perubahan.

Dalam membangun keterikatan dan pemahaman para peserta didik terhadap kebudayaan, khususnya Mataram, sekolah melakukan beragam cara.

“Selain menyisipkan ke beberapa mata pelajaran, Cikal juga aktif menggelar workshop budaya dan sejarah dengan mengundang budayawan atau ahli di bidang tersebut. Upaya ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta didik, tapi juga para pendidik,” ujar Ranny.

Terkini Lainnya
Lewat Play-Based Learning, Rumah Main Cikal Ajarkan Anak-anak Belajar dengan Bermain
Lewat Play-Based Learning, Rumah Main Cikal Ajarkan Anak-anak Belajar dengan Bermain
Sekolah Cikal
Tumbuhkan Manusia Bertanggung Jawab, Sekolah Cikal Kenalkan Pendidikan SeksualitasĀ 
Tumbuhkan Manusia Bertanggung Jawab, Sekolah Cikal Kenalkan Pendidikan SeksualitasĀ 
Sekolah Cikal
SMA Cikal Serpong Raih Akreditasi A, Peluang Siswa Masuk PTN Terbaik Indonesia Jadi Lebih Besar
SMA Cikal Serpong Raih Akreditasi A, Peluang Siswa Masuk PTN Terbaik Indonesia Jadi Lebih Besar
Sekolah Cikal
Lahirkan Bibit Unggul, Sekolah Cikal Amri Setu Bentuk Tim Guru Khusus Minat dan Bakat Murid
Lahirkan Bibit Unggul, Sekolah Cikal Amri Setu Bentuk Tim Guru Khusus Minat dan Bakat Murid
Sekolah Cikal
Tidak Targetkan Kesempurnaan, Ini Cara Belajar TK dan SD Cikal Bandung
Tidak Targetkan Kesempurnaan, Ini Cara Belajar TK dan SD Cikal Bandung
Sekolah Cikal
Angkat Kisah Keumalahayati, Playground of Samudera Pasai Sekolah Cikal Ajarkan Nilai Perjuangan dan Cinta Budaya
Angkat Kisah Keumalahayati, Playground of Samudera Pasai Sekolah Cikal Ajarkan Nilai Perjuangan dan Cinta Budaya
Sekolah Cikal
SMP Cikal Surabaya Raih Akreditasi A dari BAN, Kepsek Paparkan Dampak Positifnya bagi Guru hingga Sekolah
SMP Cikal Surabaya Raih Akreditasi A dari BAN, Kepsek Paparkan Dampak Positifnya bagi Guru hingga Sekolah
Sekolah Cikal
3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal
3 Refleksi Penerapan Pameran Karya sebagai Asesmen Belajar Murid di Sekolah Cikal
Sekolah Cikal
4 Peran Guru BK bagi Gen Z di Sekolah Cikal, dari Fasilitasi Pemilihan Jurusan hingga Layanan Responsif
4 Peran Guru BK bagi Gen Z di Sekolah Cikal, dari Fasilitasi Pemilihan Jurusan hingga Layanan Responsif
Sekolah Cikal
Terapkan Play-Based Learning, Rumah Main Cikal Penuhi Kebutuhan dan Kompetensi Dasar Anak Usia Dini
Terapkan Play-Based Learning, Rumah Main Cikal Penuhi Kebutuhan dan Kompetensi Dasar Anak Usia Dini
Sekolah Cikal
5 Keunggulan Cikal Amri Setu, Sekolah Swasta Nasional Akreditasi A yang Terotorisasi IBDP
5 Keunggulan Cikal Amri Setu, Sekolah Swasta Nasional Akreditasi A yang Terotorisasi IBDP
Sekolah Cikal
5 Keunggulan Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Swasta Berbasis Kompetensi dan Pendekatan Personalisasi
5 Keunggulan Sekolah Cikal Surabaya, Sekolah Swasta Berbasis Kompetensi dan Pendekatan Personalisasi
Sekolah Cikal
Sekolah Cikal Buka SD di Bandung, Ini Kurikulum, Program, dan Cara Pendaftarannya
Sekolah Cikal Buka SD di Bandung, Ini Kurikulum, Program, dan Cara Pendaftarannya
Sekolah Cikal
5 Alasan Sekolah Inklusi Dibutuhkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus
5 Alasan Sekolah Inklusi Dibutuhkan oleh Anak Berkebutuhan Khusus
Sekolah Cikal
Bagikan artikel ini melalui
Oke