KOMPAS.com – Yayasan Cinta Keluarga terus berupaya menghadirkan pendidikan berbasis kompetensi dan personalisasi dengan kurikulum Cikal 5 Stars Competencies atau Kompetensi 5 Bintang yang memprioritaskan anak sebagai pusat pendidikan sejak 1999.
Visi itu diwujudkan dan menjadi keunggulan terbaik dari lembaga pendidikan Rumah Main Cikal, Sekolah Cikal, dan Pendidikan Inklusi Cikal.
Tak hanya menjadi pionir pendidikan berbasis kompetensi, Cikal juga menjadi pionir pameran karya sebagai asesmen pembelajaran murid untuk mendukung setiap anak menunjukkan keunikan diri dan menikmati proses belajarnya.
Untuk lebih mengetahui dampak pelaksanaan pameran terhadap murid, berikut tiga refleksi dari penerapan pameran karya oleh Cikal sebagai asesmen pembelajaran terhadap pengembangan diri anak.
Baca juga: Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal
Head of School Cikal Tari Sandjojo mengatakan, penetapan pameran karya sebagai bentuk asesmen pembelajaran menekankan pada serangkaian proses belajar anak dan tidak hanya hasil pembelajaran saja sebagaimana paper and pencil test pada masa lampau.
“Pameran karya itu tidak seperti paper and pencil test atau asesmen tradisional lainnya yang mengutamakan hasil pembelajaran saja,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/5/2023).
Dalam hal ini, kata dia, asesmen dalam bentuk pameran karya menekankan pada proses belajar anak yang memiliki bobot sama pentingnya dengan hasil akhir.
Tari menjelaskan, penerapan asesmen pembelajaran dalam bentuk pameran karya di Sekolah Cikal menjadi sebuah cara untuk mendorong anak-anak dapat berkarya dengan keunikannya masing-masing.
Dengan penerapan pameran, berbagai kreativitas, ide, dan gagasan yang berbeda antara satu anak dengan lainnya akan terlihat.
Baca juga: Lahirkan Pribadi Unggul Masa Depan, Sekolah Cikal Terapkan Pendidikan Berbasis Kompetensi
“Jika kita mau mendorong anak-anak agar tetap bisa berkarya pada masa depan dengan keunikan masing-masing, maka penting untuk mereka memahami dan menerima keunikan diri dan menikmati proses belajar,” katanya.
Dia menyebutkan, pameran karya sebagai salah satu bentuk asesmen memungkinkan situasi tersebut di atas terbangun pada anak.
Tari mengatakan, Cikal memilih pameran karya sebagai asesmen pembelajaran karena kegiatan ini dapat memberikan pengalaman belajar yang berpihak kepada anak.
“Sejak awal berdiri, Cikal sudah memposisikan dirinya sebagai sekolah pionir dengan berbagai inovasi yang memberikan pengalaman belajar yang berpihak pada anak,” terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, keberpihakan pada anak tersebut membuat Cikal menetapkan bentuk asesmen yang berbeda atau asesmen otentik.
Baca juga: 5 Keunggulan Cikal Amri Setu, Sekolah Swasta Nasional Akreditasi A yang Terotorisasi IBDP
Tari menambahkan, acuan Cikal mendefinisikan pameran karya sebagai asesmen pembelajaran mengacu pada refleksi dan riset yang dilakukan Grant Wiggins, seorang edukator pendidikan di Amerika Serikat (AS) yang melakukan transformasi asesmen pendidikan.
“Cikal mengacu pada definisi dari Wiggins (1989; p.703) tentang authentic assessment di mana anak diberi kesempatan untuk menunjukkan pemahaman mendalam, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang tentunya tidak bisa hanya diwakilkan dalam bentuk paper and pencil test yang hanya diukur saat itu saja,” jelasnya.
Tari juga menekankan pada kepercayaan dan keyakinan Cikal akan pentingnya melakukan refleksi dalam pembelajaran yang dilakukan setiap anak. Dengan adanya pameran karya, anak-anak dapat memiliki kesempatan untuk mengubah strategi jika dirasa perlu.
“Cikal sangat percaya pada proses belajar yang dialami anak yang justru menentukan bagaimana anak bisa melakukan refleksi terhadap perjalanan belajarnya, mengubah strategi jika dirasakan perlu, dan memutuskan apa saja yang harus diperbaiki di kemudian hari untuk tahap belajar yang lebih tinggi (Earl, 2006; p. 85),” katanya.
Tari mengatakan, pameran karya sebagai bentuk asesmen dirasa paling tepat untuk bisa mencapai tujuan asesmen tersebut.
Tari menambahkan, selain menjadi sebuah asesmen yang menekankan pada proses dan bukan hasil, rangkaian pameran karya turut melatih anak menghargai prosesnya sebagai pelajar. Dengan begitu, anak akan dapat menemukan arti dari belajar yang sebenarnya.
Tak hanya itu, dengan menerapkan asesmen berbentuk pameran karya, anak akan semakin memahami perkembangan kemampuan, kesalahan, dan cara hadapi tantangan dengan strategi terbaik dalam kehidupannya.
Jika anak terbiasa menghargai proses dalam mencapai suatu tujuan, anak juga belajar dalam arti sesungguhnya.
Maksudnya adalah anak dapatmemahami strategi yang paling tepat untuk dirinya, melihat perkembangan kemampuannya, belajar dari kesalahan, belajar menghadapi tantangan dan memilih strategi terbaik, dan menerima keunikan cara belajarnya.
“Kebiasaan itu juga akan membantu anak untuk menghargai proses yang dialami orang lain dan belajar bekerja sama dengan lebih baik,” ceritanya.
Baca juga: Terapkan Play-Based Learning, Rumah Main Cikal Penuhi Kebutuhan dan Kompetensi Dasar Anak Usia Dini
Sementara itu, Tari sebagai seorang psikolog dan praktisi pendidikan menilai, pameran karya anak sebagai asesmen pembelajaran dapat menjadi sebuah cara untuk memberikan pengalaman belajar.
Metode asesmen Cikal itu juga bisa mempersiapkan para murid Indonesia memiliki kompetensi yang diperlukan untuk hadapi berbagai tantangan yang tidak bisa diprediksi di masa depan.
PYP Exhibition merupakan pameran karya yang didedikasikan Sekolah Cikal untuk menunjukkan hasil pembelajaran dan penelitian yang melibatkan penemuan isu dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pameran ini dilakukan murid kelas 6 yang mengintegrasikan kurikulum Cikal dengan framework International Baccalaureate.
Baca juga: Sekolah Cikal Buka SD di Bandung, Ini Kurikulum, Program, dan Cara Pendaftarannya
Culminating Project Exhibition merupakan pameran karya yang didedikasikan Sekolah Cikal untuk menunjukkan hasil pembelajaran dan penelitian.
Pameran ini melibatkan penemuan isu dan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan murid-murid kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA.
Personal Project Exhibition adalah bagian dari asesmen framework International Baccalaureate Middle Years Program di Sekolah Cikal.
Asesmen berupa pameran karya yang dilakukan murid kelas 10 SMA ini mempersiapkan diri setiap anak untuk berkontribusi pada sesama dan lingkungannya.
Setiap tahunnya, PP Exhibition mendorong setiap anak mengeksplorasi setiap area yang diminati hingga membentuk ukuran keberhasilan karyanya sendiri.
Baca juga: Cikal Hadirkan Program Magang bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Pameran karya Creativity, Activity, and Service (CAS) merupakan bentuk asesmen akhir program CAS untuk mengasah potensi dan minat setiap murid di kelas 12 SMA.
Sekolah Cikal telah mengintegrasikan framework International Baccalaureate Diploma Program dengan kurikulum Cikal di Sekolah Cikal Amri Setu.
International Baccalaureate Diploma Programme (IBDP Arts Exhibition) merupakan pameran karya tahunan dan asesmen akhir bagi murid-murid kelas 11 dan 12 SMA Cikal yang memilih program Seni Rupa (Visual Arts), Film dan Musik.
Pada 2022, Sekolah Cikal menghadirkan inovasi bentuk asesmen akhir program musik dengan menghadirkan konser mini album bagi murid kelas 12 SMA yang memilih program musik.
Baca juga: Dukung Murid SD Berkarya, Cikal Manfaatkan Teknologi Metaverse
Playground of Cikal merupakan selebrasi pembelajaran tahunan khas Cikal untuk mengenalkan kekayaan bangsa Indonesia dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, mengembangkan minat dan bakat anak-anak, dan menunjukkan hasil belajarnya dengan cara yang lebih bermakna bagi anak-anak melalui pertunjukkan seni dan budaya.
Pada 2023, Cikal menghadirkan Playground of Mataram yang akan berlangsung di Jakarta, Bandung, dan Surabaya pada 2-3 Juni 2023.
Di luar keenam pameran karya terbesar di atas, Cikal masih memiliki beberapa pameran karya yang dihadirkan dalam masing-masing proses belajar di kelas atau di luar kelas.
Untuk diketahui, Cikal sendiri adalah komunitas pelajar sepanjang hayat dan sekolah berbasis kompetensi yang menghadirkan pendekatan personalisasi dari refleksi kurikulumnya Kompetensi 5 Bintang Cikal.
Jenjang sekolah CIkal dimulai dari prasekolah di Rumah Main Cikal, jenjang TK-SMA di Sekolah Cikal, dan lini pendidikan inklusif di Pendidikan Inklusi Cikal.
Baca juga: Orangtua, Ini 3 Alasan Anak Usia Dini Perlu Sekolah dari Rumah Main Cikal
Kunjungi sosial media lini pendidikan di Cikal Prasekolah di @RumahMainCikal, Sekolah Cikal di @sekolahcikal, @PendidikanInklusiCikal, dan laman Cikal cikal.co.id untuk informasi dan cerita-cerita inspiratif dari Cikal sebagai pionir pendidikan berbasis kompetensi di Indonesia!