JAKARTA, KOMPAS.com - James Cook University, Singapore merupakan salah satu universitas swasta terkemuka di Asia. Berdasarkan penilaian Academic Ranking of World Universities (ARWU) 2021 dan Times Higher Education World University Rankings 2022, universitas tersebut masuk ke dalam daftar top 300 universitas dunia.
James Cook University, Singapore juga telah mendapatkan Edutrust Star, yakni akreditasi tertinggi di Singapura yang diberikan kepada perguruan tinggi swasta di Negeri Singapura. Penghargaan ini telah diberikan kepada James Cook University, Singapore untuk kedua kalinya di tahun 2019 lalu.
Salah satu pelajar asal Indonesia, Stefanus Suryono (28), berkesempatan mengenyam pendidikan sarjana di Program Studi Psikologi James Cook University, Singapore pada 2011.
Lulus pada 2014, Stefanus meraih gelar Bachelor of Psychology (Honours) dari James Cook University, Singapore.
Stefanus pun membagikan pengalamannya selama mengenyam Pendidikan di James Cook University kepada Kompas.com secara virtual Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Mahasiswa Asal Papua Ini Rela Tempuh Ribuan Kilometer Demi Kuliah di Itera
Ia bercerita, ketertarikannya di bidang psikologi dimulai ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Menurutnya, perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari menarik untuk dipelajari.
Saat di bangku sekolah menengah atas (SMA), Stefanus semakin mantap untuk mendalami ilmu psikologi di perguruan tinggi.
“Saya selalu tertarik untuk mengetahui bagaimana seseorang berperilaku, berpikir, dan merasa. Ilmu psikologi ternyata relevan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga sangat membantu dalam memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik,” ujar Stefanus.
Stefanus menambahkan, pengetahuan bidang psikologi memungkinkan seseorang menjadi warga dunia yang sarat belas kasih. Lalu, ia pun memutuskan mendalami ilmu psikologi di James Cook University, Singapore setelah melakukan riset.
Stefanus mengaku bahwa pilihannya berkuliah di James Cook University, Singapore sangat tepat. Pasalnya, ia bisa mempelajari berbagai teori psikologi, mulai dari psikologi forensik, kesehatan, industri organisasi, neuroscience, hingga psikologi sosial.
Hal tersebut membuatnya semakin kaya pengetahuan yang dapat diterapkan dalam keseharian.
Baca juga: Richard Eliezer: Kalau Tak Bisa Lagi di Brimob, Apa Nanti Aku Kuliah Hukum?
“Ilmu psikologi sangat beragam dan luas. Setiap teorinya dapat diaplikasikan secara mudah dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat melakukan intervensi klien,” tutur Stefanus.
Stefanus menjelaskan, sistem perkuliahan pada program Psikologi James Cook University, Singapore melatih dirinya untuk berpikir kritis. Mahasiswa dituntut mampu untuk menulis, menganalisis, serta melakukan penelitian.
Selain itu, lanjut Stefanus, mahasiswa juga dilatih untuk memilih teori dan melakukan riset secara tepat. Hal ini dilakukan sebagai landasan dalam menarik kesimpulan studi kasus atau tindakan intervensi. Pasalnya, konseling atau intervensi yang dilakukan psikolog harus berbasis bukti ilmiah.
“Kalau mau ngasih treatment pada klien, harus diketahui terlebih dahulu apakah sudah ada landasan ilmiah dan risetnya atau belum. Hal ini krusial karena ketika memberi konseling pada seseorang tak boleh main-main,” terang Stefanus.
Stefanus menambahkan, critical thinking yang ditanamkan oleh dosen James Cook University, Singapore menjadi salah satu soft skill penting ketika melanjutkan pendidikan pascasarjana dan bekerja di industri.
Baca juga: 6 Kota dengan Biaya Hidup Murah, Referensi Kuliah di Luar Negeri
“Bagi saya, hal paling menyenangkan saat kuliah di James Cook University adalah belajar tentang psikologi kepribadian dan psikologi sosial. Topik ini sangat menarik karena relevan dan lekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari mata kuliah tersebut, saya seolah sedang mempelajari diri saya sendiri dan orang lain,” kata Stefanus
Untuk diketahui, James Cook University, Singapore merupakan kampus cabang dari James Cook University yang berbasis di Townsville, Australia. Ini berarti, James Cook University, Singapore menawarkan gelar global yang sama dengan kampus James Cook University Australia.
Sebagai kampus unggulan, kata Stefanus, James Cook University, Singapore menyediakan berbagai fasilitas lengkap, mulai dari perpustakaan, rekreasi dan olahraga, hingga klinik psikologi.
Setiap mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam beradaptasi, lanjutnya, bisa mengunjungi James Cook University Psychology Clinic untuk mendapat penanganan dalam mengatasi kendala tersebut.
“Selain itu, ada pula counseling center. Melalui fasilitas ini, mahasiswa mendapat pendampingan untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja. Konselor pada layanan ini membantu mahasiswa cara membuat curriculum vitae (CV) yang baik dan memberi pelatihan wawancara sebagai persiapan masuk ke dunia kerja,” terang Stefanus.
Baca juga: Sulit Kelola Keuangan, Tantangan Mahasiswa Indonesia yang Kuliah di Luar Negeri
Selain fasilitas lengkap, Stefanus menjelaskan, keunggulan James Cook University terletak pada sistem pendidikan trimester. Selain itu, kampus ini juga merapikan sistem pengajaran kolaboratif antara akademisi dan mahasiswa.
Dosen James Cook University, Singapore juga mendukung aktivitas belajar mahasiswa. Tak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.
“Saya kerap bertemu dosen di luar kelas untuk membahas rencana karier dan bertukar pikiran terkait profesi psikologi, selain terkait teori-teori atau isu psikologi. Saya sangat beruntung bertemu dengan dosen yang terbuka pada mahasiswa serta mengakomodasi kebutuhan kami untuk berdiskusi,” ujarnya.
Selain kuliah, Stefanus terlibat pula dalam sejumlah kegiatan sukarela (volunteering), seperti program Mateship, yakni program yang membantu mahasiswa baru beradaptasi pada tahun pertama kehidupan universitas di James Cook University, Singapore,Ia juga membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah statistik dengan menjadi tutor sebaya.
“Pengalaman-pengalaman tersebut telah membantu saya mengembangkan keterampilan interpersonal dan mengenal junior dengan lebih baik juga,” kata pria yang kini tengah menyelesaikan pendidikan pascasarjana Psikologi Profesi Pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai Awardee LPDP 2019 itu.
Baca juga: 4 Cara Mendapatkan LoA buat Kuliah di Luar Negeri
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai program di James Cook University, dapat dilihat di https://www.jcu.edu.sg/courses-and-study/courses.