KOMPAS.com - Kepulauan Riau (Kepri), melalui semangat gotong royong, berhasil meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan secara merata, salah satunya dengan mengimplementasikan gerakan Merdeka Belajar.
Keberhasilan tersebut dibuktikan Kepri dengan meraih lima penghargaan dari tujuh kategori dalam Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024, termasuk Transformasi Pendidikan Vokasi, Sumber Daya Pendidikan (SDM) Pendidikan, Pembelajaran, Pengelolaan Program Indonesia Pintar, dan Anugerah Utama.
Meski memiliki lebih dari 2.028 pulau dan tujuh kabupaten/kota dengan karakteristik beragam, Kepri berhasil menciptakan masyarakat unggul.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menilai bahwa provinsi dengan luas wilayah 8.269,71 kilometer persegi (km²) ini sukses dalam melakukan transformasi pembelajaran dari tingkat pendidikan dini.
Baca juga: 15 Tahun Berkarya, BINUS Online Hadirkan 15.000 Konten Pembelajaran Gratis
Kesuksesan tersebut dibuktikan Kepri dengan terciptanya iklim transisi PAUD ke sekolah dasar (SD) yang menyenangkan, termasuk aksi berbagi praktik baik antara Kabupaten Kepulauan Anambas dengan Kabupaten Karimun.
Kepri juga mampu memanfaatkan sumber daya digital sekolah yang baik sehingga dapat menunjang peningkatan kualitas proses pembelajaran bagi para peserta didik.
Sementara itu, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Kepri menunjukkan capaian yang mengesankan, didukung dengan penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam pengembangan pembelajaran.
Hal tersebut tercermin dari peningkatan nilai standar minimal pelayanan (SPM) mereka yang mengagumkan dalam dua tahun terakhir.
Baca juga: Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri
Di tingkat pendidikan atas, Kepri secara progresif meningkatkan akses pendidikan tingkat lanjut, termasuk pendidikan vokasi yang memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta didik untuk memilih sekolah sesuai keterampilan mereka, baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi maupun langsung terjun ke dunia kerja.
Kepri memiliki 109 sekolah menengah kejuruan (SMK), dengan 36 di antaranya adalah SMK negeri dan lima di antaranya menjadi badan layanan umum daerah (BLUD), yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan di SMK.
Selain itu, beberapa SMK di Kepri juga menerapkan teaching factory (TeFa), sebuah model pembelajaran vokasi berbasis produksi/jasa yang menyerupai lingkungan industri.
Baca juga: Jalur Mandiri Vokasi dan PSDKU UB 2024 Dibuka Hari Ini, Tanpa Tes Lagi
Menurut Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri Adi Prihantara, keberhasilan Kepri tidak lepas dari dukungan seluruh ekosistem pendidikan di daerah tersebut dalam menerapkan kebijakan Merdeka Belajar.
Ia mengatakan bahwa penghargaan yang diterima melalui AMB mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk terus berupaya dalam transformasi pendidikan melalui gerakan Merdeka Belajar.
Kepri menekankan bahwa upaya tersebut tidak akan berhenti mengingat kompleksitas geografis Kepri yang terdiri dari banyak pulau dan penduduk yang tersebar.
Baca juga: Batik Kendal Andalkan Motif yang Gambarkan Kondisi Geografis
"Dampak utama dari gerakan Merdeka Belajar adalah bagaimana seluruh anak-anak di kepulauan dapat merasakan manfaatnya melalui kerjasama komunitas, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah," ujar Adi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/7/2024)
Adi menegaskan bahwa Pemprov Kepri tidak akan puas dengan penghargaan yang diterima. Saat ini, pemerintahannya sedang mengembangkan kompetensi tenaga pendidik untuk memperluas pengetahuan, terutama di bidang digital.
"Saat ini, kami sedang mengarah ke pemerintahan berbasis elektronik," tuturnya.
Kepri memiliki visi untuk menjadi daerah yang berdaya saing, maju, dan berbudaya. Menurut Adi, untuk mencapai hal ini, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh.
Baca juga: Indonesia-Papua Nugini Sepakati Kerja Sama Angkutan Lintas Batas hingga Pelatihan SDM
"Salah satu ukuran utama yang sudah kami peroleh adalah peningkatan tingkat literasi, seperti kemampuan membaca dan mengakses informasi melalui internet. Selain itu, numerasi juga penting. Dua hal ini akan mempengaruhi kebijakan ke depan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia melalui gerakan Merdeka Belajar," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama seluruh ekosistem pendidikan di Kepri, tentunya dengan dukungan dari Kemendikbudristek
"Saya yakin bahwa Kepri dapat bersatu untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan di daerah secara berkelanjutan melalui gerakan Merdeka Belajar," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim berharap agar penghargaan AMB tidak hanya dilihat sebagai prestasi semata, tetapi juga untuk pengingat bahwa transformasi pendidikan di Indonesia masih berlangsung.
Tidak hanya itu, AMB juga sebagai pengingat atas pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pentingnya mengembangkan potensi intelektual dan karakter budi pekerti peserta didik.
“Gerakan Merdeka Belajar yang telah kami jalankan selama lima tahun terakhir kini menjadi milik bersama, termasuk para kepala daerah, kepala sekolah, guru, serta orangtua dan anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: INACA Sebut Monopoli Masih Terjadi di Industri Penerbangan Indonesia
Pernyataan tersebut disampaikan Nadiem saat menyerahkan penghargaan Anugerah Utama Kelompok Pemerintah Daerah (Pemda) Transformatif kepada Pemprov Kepri pada acara penghargaan AMB 2024, Jumat (5/7/2024).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini PAUD dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD dan Dikdasmen) Kemendikbudristek.
Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Dikdasmen Kemendikbudristek, Iwan Syahril berharap, AMB dapat mendorong pemangku kepentingan di seluruh daerah untuk terus mendukung gerakan Merdeka Belajar.
“Kami berharap AMB akan menjadi pengingat bagi semua pihak untuk bersama-sama merawat pohon-pohon kebaikan yang telah mulai tumbuh di sepanjang perjalanan pendidikan," kata Iwan dalam sambutannya.