KOMPAS.com - Apakah kamu salah satu mahasiswa baru (maba) yang akan memulai kuliah? Sebelum memulai pembelajaran, biasanya kamu akan mengikuti masa orientasi yang dulunya dikenal sebagai ospek.
Meskipun namanya kini telah berubah dan beragam, tak ada salahnya mengetahui lebih lanjut tentang kegiatan tersebut.
Dikutip dari rilis Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP), Kamis (22/8/2024), berikut ulasan menarik tentang ospek dan mengapa kegiatan ini penting saat memasuki dunia perkuliahan.
Baca juga: Dosen Hukum Tata Negara UGM Liburkan Perkuliahan Ikut Turun ke Jalan
Ospek merupakan singkatan dari orientasi studi dan pengenalan kampus yang diadakan untuk mahasiswa baru.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kehidupan kampus serta budaya yang ada di dalamnya, agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan lebih mudah.
Dengan begitu, mahasiswa baru dapat lebih mudah beradaptasi, mengingat adanya perbedaan signifikan antara kehidupan sekolah dan kuliah.
Sejarah ospek dimulai sejak zaman kolonial Belanda pada 1927 dengan sebutan pelonco.
Baca juga: Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan
Pada masa itu, sistem ospek sangat berbeda dari sekarang. Mahasiswa baru sering kali harus mengikuti ritual-ritual senioritas, termasuk menggunduli kepala sebagai simbol ketidaktahuan mereka.
Pada 1942, sistem ospek mengalami perubahan signifikan. Mahasiswa baru tidak lagi diminta melakukan hal-hal aneh, melainkan diperkenalkan secara langsung dengan materi kampus, organisasi, dan fakultas.
Seiring waktu, kegiatan ospek menjadi lebih beragam dan menyenangkan, bertujuan untuk membuat mahasiswa baru merasa diterima dengan baik.
Baca juga: 11 Mahasiswa Baru Keracunan Makanan Saat Ospek, 10 Orang Sudah Pulang dari RS
Setiap perguruan tinggi umumnya mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti ospek, yang kini dikenal dengan nama Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB).
Dalam masa orientasi tersebut, mahasiswa baru akan diperkenalkan dengan berbagai peraturan kampus yang harus mereka patuhi.
Hal tersebut bertujuan agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan sistem pembelajaran yang berbeda dari sekolah dan tidak merasa terkejut saat memulai kegiatan belajar di perguruan tinggi.
Baca juga: Akreditasi Dinilai Jadi Indikator Utama Menakar Kualitas Perguruan Tinggi
Mengingat kehidupan kampus dan sekolah yang jauh berbeda, ospek menjadi kegiatan penting yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa baru. Jadi, usahakan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian ospek agar kamu dapat beradaptasi dengan baik.
Setiap perguruan tinggi memiliki ciri khas ospek yang berbeda sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Misalnya, di Multimedia Nusantara Polytechnic, masa orientasi disebut Anagata, yang berarti "Masa Depan" dalam bahasa Sanskerta.
Baca juga: Sejarah Singkat Bahasa Sanskerta
Anagata dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi mahasiswa baru, tanpa praktik perpeloncoan atau senioritas.
Program tersebut membantu mahasiswa beradaptasi dengan gaya belajar di MNP dan mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional sejak awal kuliah.
Sudah siap menghadapi masa orientasi atau ospek di kampusmu?