KOMPAS.com - Sudah berkali-kali melamar pekerjaan di event management tetapi bingung cara menonjol di tengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat? Sertifikasi profesi bisa jadi jawaban untuk menunjang kariermu!
Baik fresh graduate atau ingin meningkatkan karier, sertifikasi profesi bukan hanya sekadar selembar kertas, melainkan bukti nyata akan kompetensi dan keahlianmu.
Nah, spesifik buat kamu yang ingin bekerja di event management, sertifikasi profesi diperlukan sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi yang sudah tercapai oleh mahasiswa/pekerja.
Sebab, sertifikasi profesi bisa membantu perusahaan mengetahui kompetensi yang dimiliki seseorang sesuai dengan sektor atau industri pekerjaan yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Event Management Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) Liza Khairunnisa Gultom memberi penjelasan terkait pentingnya sertifikasi profesi.
Baca juga: Tantangan SDM Vokasi dalam Menyambut Visi Indonesia Emas 2045
Menurutnya, melihat persaingan di dunia kerja, sertifikasi profesi bisa membantu kandidat yang ingin bekerja.
“Dalam dunia event, kita bekerja dengan banyak sektor dan ada persyaratannya. Sertifikasi adalah sesuatu yang wajib,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (28/11/2024).
Liza mencontohkan, di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau G20, semua penyelenggara yang terlibat harus tersertifikasi.
“Dengan begitu, mereka bisa masuk ke level event yang lebih tinggi, seperti nasional dan internasional,” ungkapnya.
Dua Sertifikasi Profesi dan Delapan Kompetensi yang Dimiliki Mahasiswa MNP
Dalam dunia event management, terdapat belasan sertifikasi nasional yang bisa diikuti.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini 10 Kampus Politeknik Terbaik di Indonesia
Adapun MNP menawarkan dua sertifikasi yang wajib diikuti mahasiswa, yakni event registration dan liaison officer.
Event registration biasanya bertugas mengakomodasi segala kebutuhan tamu. Mereka harus rapi dalam bekerja dan menguasai data serta menguasai teknologi registrasi.
“Bagaimana dengan skema international event? Mereka harus bisa menggambar layout registrasi, mulai dari pintu registrasi, meja registrasi, dan sebagainya,” jelas Liza.
Untuk liaison officer, mereka harus bisa menangani tamu, termasuk menggunakan bahasa asing atau minimal berbahasa Inggris.
Sebab, merekalah yang akan menjamu tamu, mulai dari kedatangan, mengurus keperluan selama tamu ada di negara atau wilayah tersebut, mengurus setiap acara yang hendak didatangi sang tamu, hingga kepulangannya.
Bagi mahasiswa MNP, meskipun ada dua sertifikasi yang diikuti, tetapi mereka akan mendapatkan delapan kompetensi hingga mereka lulus.
Baca juga: Apa Itu Beasiswa? Kenali Manfaat dan Macam-macamnya yang Cocok Buatmu
Liza mengatakan, pihaknya mengikuti badan yang ditunjuk secara resmi pemerintah untuk ujian sertifikasi, yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Mereka sudah menyusun standar untuk event management dan sertifikasi tersebut bisa diakui di negara-negara ASEAN,” jelasnya.
Pada semester 5 dan 6, mahasiswa MNP berkesempatan mengikuti sertifikasi, atau selambat-lambatnya sebelum mereka lulus.
Jadi, saat magang dan menjelang lulus, mereka sudah memiliki value yang lebih tinggi dibandingkan teman-teman sejawatnya yang tidak mengambil sertifikasi.
Tertarik memiliki sertifikasi profesi? Yuk, gabung dengan Program Studi (Prodi) Event Management di MNP dan jadilah lulusan yang berkualitas!
Temukan juga berbagai artikel menarik lainnya pada menu news dan feature di laman resmi MNP.
Baca juga: Tingkatkan Soft Skill dan Hard Skill Mahasiswa, MNP Implementasikan Professional Development Journey
Ikuti juga Instagram MNP di @multimedianusantarapolytechnic dan TikTok di @lifeatmnp untuk melihat berbagai informasi terkini.