KOMPAS.com - Sebagian orang, terutama generasi milenial dan generasi Z (Gen-Z) saat ini mungkin sedang terjebak menjadi sandwich generation di keluarga.
Sandwich generation adalah mereka yang telah berkeluarga atau mempunyai anak sendiri tetapi masih harus menanggung kehidupan orangtua atau anggota keluarga lain.
Generasi milenial adalah mereka yang lahir sekitar tahun 1980 hingga 1995, sedangkan gen-z adalah orang yang lahir sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000-an
Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dipublikasi pada Jumat (22/1/2021) mencatat, jumlah gen-Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Sementara itu, jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen.
Baca juga: Siapakah Generasi Milenial? Mereka yang Kini Sibuk Memikirkan Cicilan KPR
Artinya, kelompok usia produktif, yaitu milenial dan gen-Z harus menopang empat generasi lain yang sudah tidak produktif dan belum produktif.
Selain itu, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, jumlah penduduk berusia 60 tahun ke atas atau lanjut usia (lansia) di Indonesia mencapai 25,7 juta orang atau sekitar 9,6 persen dari seluruh populasi.
Data-data tersebut semakin mempertegas munculnya sandwich generation dalam masyarakat Indonesia.
Apabila tidak ditangani, lingkaran sandwich generation akan terus berlanjut hingga generasi-generasi berikutnya.
Baca juga: Tips Lengkap bagi Sandwich Generation yang Ingin Dapatkan Kebebasan Finansial
Untuk itu, baik generasi milenial dan gen-z perlu memutus rantai sandwich generation agar tidak membebani anak-cucunya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengikuti program pensiun sejak usia dini.
Namun, pensiun dini tidak bisa dilakukan tanpa persiapan yang matang dan terencana. Berikut tiga kiat yang harus dipersiapkan anak muda untuk menyiapkan pensiun dini agar terhindar dari jebakan sandwich generation.
Penting untuk menyiapkan tabungan dan mulai melek investasi dari sekarang. Apalagi kini tak perlu repot lagi untuk mempersiapkan hal tersebut.
Pasalnya kini telah tersedia beragam instrumen investasi dan tabungan yang didukung oleh teknologi sehingga memudahkan semua orang untuk belajar berinvestasi.
Cara lain yang mungkin sering dilupakan masyarakat adalah memiliki asuransi kesehatan. Padahal, biaya pengobatan di Indonesia umumnya cukup tinggi dan dapat dibutuhkan sewaktu-waktu.
Maka dari itu, perlu untuk membuat asuransi kesehatan baik untuk diri sendiri, orangtua, maupun anak.
Terakhir, ajarkan anak untuk menabung dan belajar mandiri secara finansial. Perilaku ini harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan ketika anak dewasa.
Bagi Anda yang tertarik mengikuti program pensiun sejak usia dini dan ingin mengetahui seluk beluk investasi dan perencanaan keuangan, dapat mempelajarinya melalui kursus online, salah satunya di Skill Academy by Ruangguru.
Baca juga: Nilai Investasi di Jabar yang Tertinggi Se-Indonesia, Apa Penyebabnya?
Skill Academy adalah platform pelatihan online yang dapat diakses di mana dan kapan saja serta terbuka untuk semua orang.
Seluruh kelas di Skill Academy by Ruangguru dilengkapi dengan sertifikat kelulusan yang akan didapatkan oleh pengguna setelah pelatihan selesai.
Melalui situs dan aplikasi, Skill Academy menawarkan ratusan kelas pelatihan secara daring dalam bentuk video belajar dalam berbagai topik, termasuk perencanaan keuangan, menyiapkan dana darurat, serta mengenal dan memulai investasi.
Untuk info lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi laman https://skillacademy.com/.