Komitmen Keberlanjutan dan Keseimbangan Alam di Kampus Unika Atma Jaya

Kompas.com - 15/12/2024, 11:31 WIB
Muhammad Ikhsan Saputra ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Ruang terbuka hijau di kampus Semanggi Unika Atma Jaya dengan konsep landscaped.Dok. Unika Atma Jaya Ruang terbuka hijau di kampus Semanggi Unika Atma Jaya dengan konsep landscaped.

KOMPAS.com - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya terletak di salah satu sudut kawasan tersibuk di Semanggi, Jakarta Selatan, di antara gedung perkantoran dan area bisnis sepanjang Jalan Sudirman–Thamrin.

Meski berada di tengah hiruk-pikuk kota, Unika Atma Jaya tetap menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menjaga keseimbangan alam di dalam area kampus.

Prestasi Unika Atma Jaya dalam UI Green Metric menjadi bukti nyata komitmen universitas terhadap keberlanjutan lingkungan. Komitmen ini juga diwujudkan melalui pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Kampus Semanggi.

RTH di Kampus Semanggi telah diresmikan Unika Atma jaya pada Jumat (4/10/2024). Peresmian ini bertepatan dengan perayaan Pesta Santo Fransiskus Asisi, pelindung binatang dan lingkungan dalam tradisi Gereja Katolik dan peringatan hari lahir Frans Seda, salah satu founding father Atma Jaya.

University Secretary Unika Atma Jaya Agustina Dwi Retno Nur Cahyanti menjelaskan, RTH tersebut dirancang dengan konsep landscaped di atas lahan seluas 1,2 ha.

Area itu dilengkapi dengan berbagai elemen, seperti tanaman, pepohonan, hamparan rumput hijau, bangunan amfiteater terbuka, dan ruang kelas outdoor.

“RTH itu memang dirancang dengan konsep penataan area yang menjaga kesejukan, keasrian, serta keberdayagunaan untuk mendukung fasilitas pendidikan bagi seluruh sivitas akademika Unika Atma Jaya,” ujar Agustina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

Agustina menjelaskan bahwa jumlah pohon di RTH meningkat dari 73 menjadi 135 pohon. Jumlah sumur resapan pun bertambah signifikan, dari semula 28 menjadi 92 sumur.

Selain menambah jumlah pohon dan sumur resapan, paving block yang dibongkar dari area RTH juga disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan agar dapat dimanfaatkan kembali.

“Semua yang kami lakukan merupakan wujud komitmen universitas terhadap lingkungan dan menjaga ekosistem keseimbangan alam di Unika Atma Jaya,” jelas Agustina.

Agustina menuturkan, suasana RTH dirancang senyaman mungkin dengan penataan area yang menarik, bahkan saat malam hari tanpa melupakan prinsip keberlanjutan.

“Gemerlap lampu-lampu di tengah kesejukan suasana menciptakan pengalaman yang nyaman bagi siapa saja yang datang dan singgah,” tambahnya.

Fasilitas drinking water fountain di Unika Atma Jaya sebagai bentuk dukungan mengurangi limbah plastik.Dok. Unika Atma Jaya Fasilitas drinking water fountain di Unika Atma Jaya sebagai bentuk dukungan mengurangi limbah plastik.
Tidak hanya melalui pembangunan RTH, lanjut Agustina, Unika Atma Jaya juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menyediakan fasilitas drinking water fountain yang dapat digunakan oleh seluruh komunitas Atma Jaya.

Ia berharap, dengan drinking water fountain, penggunaan botol minum dan tumbler akan meningkat sehingga dapat membantu mengurangi limbah plastik.

Dosen di Fakultas Farmasi Unika Atma Jaya tersebut meyakini bahwa pengurangan limbah plastik adalah salah satu langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan di masa depan.

Unika Atma Jaya akan terus menjaga komitmen dalam upaya keberlanjutan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

Dalam jangka panjang, Unika Atma Jaya akan terus berinovasi dengan menghadirkan inisiatif baru yang mendukung prinsip keberlanjutan dan memberikan dampak yang semakin luas bagi masyarakat dan bumi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke