KOMPAS.com – Cukup banyak orang di Indonesia yang belum terlalu memahami konsep binis startup. Padahal, saat ini startup merupakan salah satu bisnis yang sudah menjamur di Indonesia.
Startup merupakan bisnis baru dirintis dengan memanfaatkan teknologi digital. Model bisnis ini erat kaitannya dengan pengembangan perusahaan kecil tetapi memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi
Dengan ciri model bisnis seperti itu, startup menjadi hal cukup menarik minat investor. Terlebih, bagi mereka yang sedang mencari wirausahawan muda inovatif.
Dari ide-ide inovatif seorang pelaku startup maka suatu bisnis akan dapat berkembang. Hal ini juga diiringi dengan dukungan dari investor.
Baca juga: Ini Pilihan Investasi bagi Investor Pemula di Tahun Macan Air
Untuk diketahui, ciri startup saat ini, sebagian besar terkait dengan inovasi teknologi yang dihadirkan.
Dalam beberapa hal, startup mewakili layanan dan konsep produk berbasis website atau mobile.
Bidang ini diketahui membutuhkan investasi awal yang jauh lebih sedikit. Namun, apabila ada investasi yang tepat dalam jangka menengah, maka startup dapat menjadi bisnis yang bernilai jutaan.
Baca juga: Startup Astro Raup Pendanaan Rp 385,6 Miliar dari Sequoia Capital dan Accel
Permainan dalam startup ialah menciptakan ide bisnis dan membangun platform untuk nanti diluncurkan sehingga menarik perhatian investor.
Adapun contoh terbaru dari jenis startup di antaranya adalah YouTube, Facebook, dan Twitter. Ketiga platform tersebut diketahui telah menjadi bisnis besar dalam hitungan bulan.
Untuk membangun startup, tentu ada beberapa tahapan agar bisnis yang dijalankan bisa tumbuh besar. Berikut 11 langkah suksesnya, dikutip dari Business Guarantor, Jumat (4/2/2022).
Baca juga: Mengenal Tipe-tipe Investor Startup
Menentukan konsep harus didasarkan pada gagasan di mana startup akan dibentuk. Untuk itu penting membuat konsep kreatif yang berasal dari ide orisinil diri sendiri.
Startup seringkali didasarkan pada proposal yang belum ada atau perbaikan pada konsep yang ada.
Tak jarang akan muncul celotehan dari dalam diri apakah yang dilakukan sudah benar atau belum dan apakah prosesnya akan berlangsung lama. Hal ini seringkali menciutkan motivasi.
Apalagi, akan ada banyak orang yang justru berkata “tidak mungkin berhasil”. Namun, janganlah pantang menyerah. Anda harus terus maju dan tetap semangat melakukan yang terbaik sebelum melihat potensi bisnis tersebut menjadi nyata.
Baca juga: Potensi Bisnis di Rest Area Jalan Tol, Mulai dari Destination hingga Industrial Hub
Alat terbaik untuk tetap tenang dan tidak melupakan tujuan yakni membuat rencana. Anda bisa menuliskan di atas kertas tentang apa yang ingin dicapai dengan proyek tersebut. Selain itu, tuliskan pemikiran serta langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.
Mulai sekarang, tetapkan tujuan, tanggal, dan sertakan daftar kontak utama untuk membantu mencapai tujuan Anda.
Banyak perusahaan yang memulai startup dan berhasil. Sebagian dari bisnis mereka dibangun di atas ide-ide sederhana, praktis, dan menarik sehingga mudah memikat konsumen.
Baca juga: Dicari, 10 Startup Indonesia untuk Disuntik 100.000 Dollar AS
Jika memiliki ide bagus, kemungkinan besar akan ada banyak orang lain yang ikut meniru hal tersebut.
Masalah itu seharusnya tidak membuat Anda putus asa. Sebaliknya, kunci keunggulan adalah mampu menerapkan ide Anda dengan baik, bahkan lebih baik dari para pesaing.
Dalam bisnis apapun, kesalahan sering kali memberikan pelajaran terbaik. Maka dari itu, apabila menemukan kegagalan, bersiaplah untuk pulih dengan cepat dan lanjutkan dengan kekuatan yang lebih besar dalam pengembangan bisnis Anda ke depan.
Baca juga: Teten Ajak UI Perkuat Kolaborasi Agar UMKM Berinovasi dan Beradaptasi dengan Teknologi
Menemukan pasar baru adalah utopia. Jadi ingatlah, apapun yang Anda lakukan, pasti sudah pernah dicoba oleh orang lain sebelumnya.
Selain itu, Anda juga pasti akan bertemu dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki domain tersebut.
Oleh karena itu, teruslah berusaha untuk menemukan peluang di mana pun. Lalu lakukan sesuatu yang lebih baik dari apa yang sudah dilakukan orang lain.
Anda harus ingat bahwa Michael Dell saat berusia 16 tahun telah bermimpi menjadi pesaing International Business Machines Corporation (IBM), yang pada saat itu merupakan perusahaan senilai 650 juta Dollar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Ini Dia, Laptop Dell Alienware Pertama yang Pakai CPU AMD Setelah 14 Tahun
Bukan hal mustahil Dell mampu membuktikan hal tersebut. Ia membuat perubahan lewat Dell Computer Corporation yang menjadi perusahaan komputer dengan penjualan nomor satu dunia.
Nilai sebuah ide sama besarnya dengan kemampuan tim sebagai pengembang. Oleh karenanya, Anda harus memiliki keyakinan dalam tim dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama.
Jika sudah memiliki ide dan tim, sekarang sesuaikan semuanya secara strategis ke dalam model bisnis yang memungkinkan Anda untuk mencapai apa yang diinginkan.
Penyesuaian tersebut termasuk menarik perhatian investor besar yang mampu mengubah startup Anda menjadi bisnis besar.
Baca juga: Kuliah Umum Bersama Erick Thohir, Uhamka Luncurkan 4 Inovasi Startup
Memulai bisnis dengan modal besar di saku adalah impian setiap pengusaha. Di samping itu, mendapatkan dukungan tanpa syarat dari pemerintah bisa jadi bukan hanya impian.
Maka dari itu, Anda bisa memulai sesuatu dengan apa yang dimiliki melalui impian besar, kemampuan mumpuni, ide-ide inovatif, hingga waktu dan energi.
Apabila mungkin, kumpulkan beberapa rupiah untuk membeli beberapa perangkat keras, membayar hosting, menginvestasikan waktu pemrograman, atau sumber daya lain yang sesuai dengan ide startup Anda.
Namun tetap harus menghemat setiap rupiah. Ingatlah bahwa banyak perusahaan seperti Google, Ebay, Amazon, dan Yahoo, memulai bisnisnya dari garasi mereka sendiri.
Baca juga: Induk Google Cuan berkat Moncernya Bisnis Iklan
Anda bisa tumbuh secara bertahap. Terus luangkan waktu untuk menyempurnakan konsep bisnis dan konsisten melakukan penyesuaian guna membuatnya lebih baik.
Mencoba lari dari kenyataan hanya menyebabkan frustasi. Ingat, semua hal baik diperoleh secara bertahap dan datang selangkah demi selangkah.
Itulah 11 langkah awal membangun startup, di mana 80 persen di awal terdiri dari dedikasi waktu dan jam kerja.
Pastikan Anda selalu meneliti, belajar, dan mencoba tanpa lelah sampai mencapai tujuan.
Baca juga: New York University Buka Mata Kuliah Taylor Swift, Belajar Apa?
Salah satu langkah awal untuk membangun startup adalah mencari mentor dan bantuan, seperti fasilitas yang disediakan oleh lembaga Nusamandiri Startup Centre (NSC).
Kepala NSC Siti Nurlela mengatakan, kehadiran NSC ditujukan untuk membantu pengembangan bisnis startup para anak muda dengan kreatif tinggi, terutama mahasiswa Universitas Nusa Mandiri ( UNM).
“Banyak milenial dan Generasi Z (Gen-Z) yang percaya diri dengan ide startup mereka. Sekarang adalah saat yang tepat untuk memasuki dunia startup," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Tak perlu khawatir, lanjut dia, NSC adalah sebuah lembaga yang fokus pada pendampingan mahasiswa di bidang bisnis startup.
Baca juga: Sequoia Capital hingga Alphabet Suntik Startup Lummo Rp 1,14 Triliun
Siti memastikan, NSC akan terus bekerja keras membantu mahasiswa UNM dalam menggali ide dan membantu memulai bisnis mereka sendiri.
Apabila tertarik dengan NSC, generasi muda dapat bergabung di UNM dengan melakukan pendaftaran sebagai mahasiswa baru pada laman https://daftar.nusamandiri.ac.id/ atau mengunduh aplikasi PMB Nusa Mandiri di Playstore.
Sebagai informasi, pendaftaran mahasiswa baru UNM sudah masuk gelombang kedua dari Kamis (3/2/2022) hingga Rabu (6/4/2022). Pendaftaran ini ditujukan untuk perkuliahan pada September 2022 mendatang.
Tak perlu bingung akan biaya kuliah, karena calon mahasiswa bisa membayar dengan cicilan. Selain itu, UNM sudah bekerja sama dengan Danacita membuat pembayaran uang kuliah menjadi lebih mudah.
Baca juga: 20 Kampus Terbaik Indonesia 2022 Versi Webometrics, Ada 4 PTS
“Untuk mengoptimalkan bakat dan meraih kesempatan yang baik, tak ada salahnya jika milenial dan Gen-Z segera bergabung menjadi keluarga besar UNM. Mahasiswa akan lebih bebas mengembangkan startup yang dimiliki, karena ada pembinaan dari NSC secara kontinyu,” ujar Siti.