KOMPAS.com – Pesatnya perkembangan dunia kerja telah berdampak pada munculnya beragam profesi yang sangat dibutuhkan perusahaan.
Sayangnya, profesi yang banyak dibutuhkan perusahaan justru masih sepi peminat. Hal ini terjadi karena di Indonesia, lulusan bidang terkait profesi tersebut masih sedikit.
Berdasarkan The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF), pada Selasa (10/10/2020) menginformasikan tiga profesi menjanjikan yang banyak dicari, tapi masih sepi peminat,
Aktuaris adalah seorang yang bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan. Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan.
Semua perusahaan harus memperhitungkan risiko demi mengembangkan usahanya. Sebab itu, perusahaan membutuhkan seorang aktuaris.
Baca juga: Intip Jurusan Kuliah yang Pernah Ditekuni 7 Presiden Indonesia
Sayangnya, masih sedikit orang yang menggeluti bidang aktuaris. Hal ini dibuktikan melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia.
Nah, seseorang yang ingin menjadi aktuaris bisa memilih Jurusan Matematika di perguruan tinggi.
Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki Peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, seperti Institut Pertanian Bogor ( IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Bagi sebagian orang, profesi artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI mungkin sudah tidak asing lagi.
Arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut.
Profesi ini masih sangat jarang di Indonesia. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI atau Spesialis AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut menjadi bukti, bahwa Arsitek AI masih memiliki peluang besar karena banyak dicari perusahaan.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah dengan Prospek Kerja Menjanjikan Setelah Lulus
Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI).
Selain memilih Jurusan AI di UI, seseorang yang berminat menekuni dunia AI, dapat memilih jurusan kuliah bidang teknologi.
Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University ( Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain.
Zaman sekarang, hampir semua bidang bisnis membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data.
Seorang analis data bertanggungjawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan.
Jika ingin menjadi analis data, seseorang harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya.
Baca juga: 7 Jurusan Kuliah Dibutuhkan Perusahaan, Apa Saja?
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak.
Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang.
Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science.
Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) Sains Data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair).
Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia. Profesi Aktuaris, Arsitek AI, dan Analis data bisa dijadikan peluang besar bagi Anda, karena masih sepi peminat dan saingan.